Kira-kira pada awal Februari (tanggal 1-3) di Sumowono LSDPQT menyelenggarakan Musker yang mengundang seluruh pengurus harian, dan pengurus di 20 LSD. Pada acara tahunan di Sumowono tersebut telah disepakati perumusan Proker LSDPQT tahun 2014. Pada acara tersebut menyelimut keraguan terkait eksekusi pasca rapat. Rapat itu sepi dan terkesan seremonial. Bahkan sangking sayunya nuansa, saya melihat musker seperti kehilangan jiwa atau nilainya. Musker seperti tubuh tanpa organ, penanda yang kehilangan petanda.
Musker Bukan Media Berbagi Fantasi
LSDPQT seperti semula dibuat dan jelas termaktub dalam visi, misi, bahkan manifesto politiknya berkepentingan untuk mengentaskan generasi muda di desa dari permasalahan ekonomi, politik dan sosial sehari-hari yang ia alami di desa. Ikhtiar pembebasan ini dilakukan melalui jalan berorganisasi. Para pemuda dengan latarbelakang pertanian dan desa ini melalui pengikatan organisasi ini tidak sekedar diberi, lebih dari itu mereka juga diajak untuk bercerita dan mencarikan solusi atas permasalahan yang dialami dari situasi tempatnya masing-masing.
Kini, hasil Musker 2014 telah ditetapkan, dengan kata lain rancangan apa yang akan dilakukan oleh LSDPQT pada tahun ini telah disiapkan. Ke depan akan kita tunggu apakah Musker itu efektif dilaksanakan. Semoga, pelaksanaan Musker benar-benar menghasilkan teks yang jujur alias realistis, sehingga tujuan dan makna diselenggarakannya musyawaran dan berbagai lanjutan rapat lain tidaklah sia-sia.
0 komentar :
Posting Komentar