Sekolah Lapang di Selomoyo telah ditutup

Sekolah Lapang untuk tanaman holtikultura yang diselenggarakan SPPQT dan LPTP telah ditutup. Penutupan dilakukan oleh Ketua Umum SPPQT Ruth Murtiasih Subordro. Dibawah hujan deras para peserta sekolah lapang telah berkumpul di Balai Desa Selomoyo, Magelang. Mereka sudah tiga bulan menjalani sekolah lapang untuk menanam cabe kriting dan buncis perancis. Dan pada Sabtu (30/3) secara resmi mereka menyelesaikan sekolah lapang tersebut.
Dalam upacara penutupan tersebut para peserta menampilkan drama tentang kehidupan petani yang selama ini tertindas. pementasan yang berlangsung sederhana itu cukup meriah dan materi nya sangat mengena, sesuai dengan kondisi petani sesungguhnya. Pementasan tersebut membuat upacara penutupan sungguh meriah. Apalagi kemudian ada peserta yang menampilkan lagu yang syairnya telah diubah, dan ada lagu lain karangan sendiri.
Peserta sekolah lapang ini cukup banyak, sebanyak 20 orang. Kesemuanya memenuhi ruangan Balai Desa Selomoyo hingga acara penutupan berakhir. Diharapkan setelah mengikuti sekolah lapang ini para peserta mengamalkan dan menularkan ilmu yang mereka dapatkan.
Hujan mereka ketika upacara penutupan berakhir dan peserta bergegas mengemasi barang mereka untuk pulang. Sementara itu ketua Umum SPPQT menyempatkan diri meninjau lahan tempat praktek dengan didampingi Muhlisin, pengelola pelatihan. Ruth menuju lahan dan terlihat mengamati tanaman cabe kriting dengen cermat. Sementara Muhlisin mendampingi dan menjawab pertanyaan yang diajukan sambil menunjukkan jalan untuk dilalui.
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar