Buruh Harus Sejahtera

PERNYATAAN SIKAP
SERIKAT PAGUYUBAN PETANI QARYAH THAYYIBAH
DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI BURUH INTERNASIONAL

Selamat Hari Buruh!
Salam sejahtera
Perjuangan kelas buruh dan kelas petani melawan neoliberalisme merupakan perjuangan bersama lintas negeri. Neoliberalisme sebagai sistem ekonomi senantiasa melahirkan penindasan dan kemiskinan kaum buruh dan kaum tani. Sebab dari setiap tetes keringat kaum buruh dan tani, para pemodal menambah pundi-pundi kapital. Momen hari buruh ini menjadi momen bersama untuk menyatukan langkah, mengepalkan tangan melawan segala ketidakadilan atas nama modal.
Industrialisasi berkembang seiring waktu. Modal berpindah dari Negara kaya ke negeri miskin. Namun, bukan kesejahteraan jutaan buruh, dan terentasnya kaum tani dari penindasan. Industrialisasi ini adalah wujud penjajahan jenis baru yang bernama imperialism modern. Kaum buruh dan tani dengan kekuatan kelas dan kesadarannya harus bangkit meruntuhkan sistem  neoliberalisme.
Sementara kekayaan alam dan sumber daya agraria belum sepenuhnya dinikmati oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Kaum buruh dan tani masih tetap miskin belum sepenuhnya bisa mengakses dan mengontrol sumber daya agraria yang ada. Yang terjadi justru praktek-praktek monopoli, dan pengerukan sumber daya agraria yang semakin akut. Petani dan buruh semakin terasing dari kekayaan alam yang seharusnya diperuntukkan bagi berlangsungnya sebesar-besar kemakmuran rakyatnya.
Hal ini jelas sangat menciderai dari cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia dimana perjuangan pergerakan yang telah dilakukan oleh para pahlawan untuk melawan segala bentuk penindasan bisa dihapuskan. Kemerdekaan yang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga kini belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh sebagian besar kaum buruh dan petani penggarap.
Para pengambil kebijakan di negeri ini belum sepenuhnya berpihak pada kaum yang termarginalkan. Para pedagang pasar Rejosari di Salatiga, hingga saat ini masih terkatung-katung nasibnya menunggu kepastian terbangunnya pasar tradisinonal yang terbakar beberapa waktu lalu. Janji Jokowi yang akan memprioritaskan pembangunan pasar tradisional pertama setelah menjadi presiden hanya bualan janji kosong belaka.
Maka dalam peringatan hari buruh sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2015 ini, Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah menyatakan sikap sebagai berikut:
  1. Mendukung sepenuhnya aksi yang dilakukan oleh kaum Buruh di Seluruh Dunia.
  2.  Menuntut segera dilakukan pelaksanaan reforma agrarian sejati kepada rezim Jokowi-JK
  3.  Menuntut teralisasikannya janji politik Jokowi agar segera membangun pasar tradisional di Pasar Rejosari Salatiga

Demikian pernyataan sikap Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah dalam rangka menyambut peringatan Hari Buruh Sedunia.

Salatiga, 30 April 2015

Ruth Mutiarsih Subodro

Ketua Umum
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar