Salatiga, Caping -- Puluhan pedagang pasar Rejosari, Salatiga, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pedagang Pasar Rejosari (AMP3R) kembali melakukan aksi demo, selasa (3/17) ke gedung Balaikota. Bersama SPPQT, KSPQT, dan FPPI STAIN Salatiga, pendemo melakukan long march dari pasar Rejosari atau yang akrab disebut Pasar Sapi Salatiga menuju gedung Balaikota. Sebelum sampai gedung Balaikota, pendemo mengambil rute memutari lapangan Pancasila untuk kemudian sampai di depan gedung Balaikota Salatiga.
Banyaknya penjagaan memaksa pendemo melakukan aksi damai di luar gedung Balaikota. Pendemo akhirnya diijinkan masuk setelah sebelumnya perwakilan pendemo lebih dahulu masuk menemui walikota. akhirnya pendemo masuk dan ditemui walikota Salatiga , Yuliyanto didepan pintu gedung Papak. Di depan walikota, pedagang meneriakkan seruan untuk menolak pembangunan pasar modern dengan dana investor, pendemo menghendaki pembangunan pasar tradisional dari dana APBD. Menurut pendemo, pembangunan pasar modern akan menyengsarakan pedagang pasar karena sewa loss yang diyakini akan mahal, selain itu, ada lebih dari 5 pasar modern yang akhirnya mangkrak di Salatiga.
Di depan pendemo, Yuliyanto menegaskan bahwa pembangunan pasar Rejosari akan terus dilaksanakan. Menurutnya, keputusan pembangunan pasar modern sudah dimulai dari walikota sebelum dirinya. "Ini bukan keinginan saya, bukan keinginan Yuliyanto" ujarnya di depan pendemo. Mengetahui bahwa pembangunan akan terus dilaksanakan, pendemo akhirnya meneriakkan untuk dijadikan status quo, karena sedang dilakukan banding dan proses peradilan masih berjalan. Namun, Yuliyanto berkilah bahwa pembangunan tetap dilaksanakan meski masih dalam proses banding.
Sebelum pendemo mulai memuncak amarahnya, Bang Dul, salah seorang koordinator aksi menyudahi aksi. Menurutnya, pendemo sudah tau kejelasannya, dirinya mengatakan bahwa pemkot silahkan meneruskan pembangunan, tapi dirinya menghimbau untuk pedagang tetap menolak pembangunan pasar modern oleh investor. "Kita sudah tahu kejelasannya, pemkot silahkan meneruskan, tapi kita, pedangang pasar rejosari, berhak di manapun dan kapanpun menolak pembangunan pasar modern" tutupnya mengakhiri orasi. Sebelum diakhiri, 2 nenek pedagang pasar menyerahkan 2 kranjang dagangan sayurnya kepada walikota Salatiga didepan pendemo dan media. (es)
0 komentar :
Posting Komentar