Boyolali, Caping(15/1) Seiring perkembangan zaman, kotoran sapi yang dulu hanya digunakan sebagai pupuk kandang, sekarang dapat diolah menjadi biogas sebagai alternatif pengganti gas LPG. Selain menjadi biogas, kotoran sapi juga menjadi pupuk organik yang bermanfaat.
Seperti Gunadi(50) dari Sumberagung, Klego, Boyolali, Dia dapat menghemat pembelian gas LPG dan pupuk dengan hanya memiliki seekor sapi dan sebuah reaktor biogas.
Pembuatan reaktor biogas pun sangat mudah, seperti yang diterapkan oleh BIRU.Ada 6 bagian utama dari reaktor BIRU yaitu: Inlet (tangki pencampur) tempat bahan baku kotoran dimasukkan, reaktor (ruang anaerobik/hampa udara), penampung gas (kubah penampung), outlet (ruang pemisah), sistem pipa penyalur gas dan lubang penampung ampas biogas atau lubang pupuk kotoran yang telah terfementasi.
Cara kerja reaktor biogas
Campuran kotoran dan air (yang bercampur dalam inlet atau tangki pencampur) mengalir melalui saluran pipa menuju kubah. Campuran tersebut lalu memproduksi gas setelah melalui proses pencernaan di dalam reaktor. Gas yang dihasilkan lalu ditampung di dalam ruang penampung gas (bagian atas kubah). Kotoran yang sudah berfermentasi dialirkan keluar dari kubah menuju outlet. Ampas ini dinamakan bio-slurry. Ia akan mengalir keluar melalui overflow outlet ke lubang penampung slurry. Gas yang dihasilkan di dalam kubah lalu mengalir ke dapur melalui pipa.
Alat instalasi BIRU
Kompor Biogas
Memasak adalah salah satu dari penggunaan utama biogas. Gas dari reaktor digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor. Kompor BIRU tidak beda jauh dari kompor elpiji dengan satu pembakar. Kompor dengan satu pembakar rata-rata mengkonsumsi 250-400 liter gas per jam.
Katup gas utama
Katup gas utama merupakan elemen penting dari reaktor biogas. Katup gas ini dipasang di antara saluran pipa pengumpul gas dan sistem saluran pipa. Katup gas mengendalikan aliran gas di dalam seluruh sistem saluran pipa, dan harus dibuka dan ditutup seperlunya. Katup ini mencegah kehilangan gas karena kebocoran di dalam saluran pipa atau peralatan. Dengan fungsinya yang penting, kebocoran pada katup gas utama amat berbahaya. Katup berkualitas medium berisiko bocor. Katup gas utama yang digunakan di sistem reaktor BIRU harus berkualitas tinggi dan mendapatkan persetujuan dari BIRU.
Mixer
Kegunaan mixer adalah mengaduk bahan baku dan memastikan kotoran dan air sudah tercampur dengan benar. Mixer berada di dalam tangki inlet. Unit biogas rumah harus menggunakan mixer berkualitas tinggi.
Saluran pipa
Biogas diproduksi di dalam reaktor, disimpan di dalam kubah penampung gas lalu disirkulasikan melalui sistem saluran pipa. Kerusakan di dalam sistem dapat berakibat penggunaan aliran gas yang tidak reguler. Pipa yang digunakan untuk mensirkulasikan gas harus berkualitas tinggi, seperti pipa galvanis. Namun pipa PVC juga dapat digunakan. Semua pipa dan aksesoris seperti sikut, stopkontak, dan lain sebagainya, harus memenuhi standar BIRU.
Water Drain
Biogas yang mengalir di dalam saluran pipa menyerap uap air yang terkondensasi di dalam pipa. Jika tidak dibuang secara reguler, air dapat menyumbat saluran pipa dan aliran gas. Jika ini terjadi, api biogas di kompor akan terlihat kekuningan untuk waktu yang cukup lama hingga konsentrasi air mencapai tingkat tertentu. Jika dibiarkan, akan berakibat gas yang tidak bisa dinyalakan sama sekali. Untuk alasan itulah water drain dipasang di dalam saluran pipa. Fungsi utama dari water drain adalah untuk mengumpulkan dan menahan butiran air dan uap di dalam saluran pipa, sehingga memastikan aliran gas tetap stabil. Setelah beberapa waktu, water drain akan penuh. Air pada water drain harus dibuang secara rutin.
Gas Valve
Gas valve atau katup gas terinstalasi di saluran pipa untuk mengontrol aliran gas ke kompor. Ia membantu mencapai penggunaan gas yang maksimal. Biogas di dalam salura pipa akan mencapai tekanan tinggi (seperti diindikasikan oleh pengukur tekanan) ketikabio-slurry meluap di dalam outlet, yang berarti kubah gas telah terisi sepenuhnya dengan gas. Aliran gas akan berubah sesuai dengan penggunaan gas. Efisiensi kompor tergantung dari tekanan dan aliran gas. Untuk mempertahankan efisiensi tinggi, tingkat tekanan dan aliran gas harus disesuaikan seperlunya. Penyesuaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan katup gas.
gambar: www.biru.or.id (VZ)
0 komentar :
Posting Komentar