Tragedi Ferguson : Potret Praktik Rasisme di Amerika

Ferguson, Missouri, AS - Protes atas penembakan yang dilakukan petugas kepolisian bernama Darren Wilson (28 th.) yang menyebabkan kematian Michael Brown (18 th.) pada Sabtu, 9 Agustus 2014 lalu terus berlangsung. Tidak hanya di Ferguson, solidaritas atas kematian remaja kulit hitam itu bergulir di negara bagian lain di AS seperti di Philadelphia, Denver, Oakland, Washington bahkan di Inggris. 

Michael Brown, korban tembakan Ferguson 9/8/2014
Dalam protes yang dilakukan sejak 3 bulan, 2 minggu ini, pemrotes mengajukan tuntutan agar dilakukan investigasi dan penegakan hukum sampai tuntas atas kasus penembakan Brown ini. Mereka tidak puas atas keputusan pengadilan Amerika yang membebaskan Darren Wilson, yang menganggap tindakan polisi (Wilson) saat itu adalah bentuk pembelaan diri.    

Kronologi Penembakan
Menurut pihak kepolisian AS penembakan ini dilakukan dengan alasan Brown dituduh hendak menggunakan   pistol untuk menyerang. Namun, sesaat setelah penembakan dilakukan, Louis Head yang tak lain adalah ayah Brown melansir tuduhan pihak kepolisian tersebut. Louis menyatakan bahwa Brown saat itu hendak dalam perjalanan ke the Ferguson Market and Liquor dan tidak memiliki tembak. 

Oleh Louis sesaat setelah mengetahui anaknya meninggal saat itu menulis di selembar kertas yang berbunyi, "polisi telah membunuh anakku yang tidak bersenjata". Berawal dari tindakan Louis inilah, solidaritas warga Ferguson bangkit dan memicu protes dengan pamflet berslogan, "Jangan tembak!".
Aksi damai saat massa berhadapan dengan polisi(www.rawstory.com)
Bangkitnya Rasisme di Amerika Serikat
Seperti ditulis di editorial www.washingtontimes.com Brown telah dianggap sebagai martir sakaligus  simbol atas diskriminasi rasial yang terjadi di Amerika Serikat selama ini. Kejadian terbunuhnya Brown bagi warga Amerika terutama yang berkulit hitam kental bernuansa peminggiran. Sebagaimana diketahui kulit hitam di AS pernah dianggap bangsa kelas dua. Saat berita ini dilansir, solidaritas ribuan warga atas kejadian Ferguson terus berlangsung meskipun pemerintah terus megerahkan barisan aparat untuk membendung protes yang terus membesar.

Warga menghidupkan lilin dalam protes (http://www.smh.com.au)

Catt:
Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.
Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida. Politisi sering menggunakan isu rasial untuk memenangkan suara. Istilah rasis telah digunakan dengan konotasi buruk paling tidak sejak 1940-an, dan identifikasi suatu kelompok atau orang sebagai rasis sering bersifat kontroversial. Wikipedia Indonesia - Rasisme.

AB.
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar