Ketupat lebaran |
Ini adalah tulisan lama ketika memberi filosofi pada ketupat. Iya, ketupat yang biasa menjadi santapan ketika lebaran tiba. Ketupat memang kaya filosofi dan kita bisa memberi filosofi sendiri sesuai yang kita tahu. Tulisan yang pernah di tulis tahun 2009 ini coba kami hadirkan kembali untuk dibaca, mumpung masih lebaran.
- ketupat dibuat dengan janur 2 warna: putih dan hijau. Itu melambangkan dua sisi manusia yaitu sisi lahir dan sisi batin. Keduanya melengkapi sifat manusia. Maka dalam ucapan lebaran biasanya mohon maaflahir dan batin. Lambangnya ketupat. Pembuatannya dengan di anyam melambangkan hubungan erat dan aling menguatkan antara sisi lahir dan sisi batin manusia.
- Ketika makan ketupat, ketupat tidak di kupas seperti permen atau roti, tapi di belah dengan pisau tajam. Kalau pisau tidak tajam ketupat akan hancur berantakan. Itu melambangkan bahwa manusia harus berterus terang dan jujur berkaitan dengan persoalan lahir dan batin terhadap orang lain, khususnya dalam mengakui kesalahan dan dosa-dosa. Dari sini sebenarnya menjadi modal untuk menyelesaikan banyak persoalan dengan mudah dan dalam suasana yang pas.
- Ketupat tidak bisa di makan sendiri, harus disandingkan dengan makanan lain, yaitu lauk, sayur dan juga minuman. Ini melambangkan bahwa urusan manusia baik lahir maupun batin tidak bisa terlepas dari manusia yang lain. Artinya manusia dalam beribadah, membangun masa depan, menggapai kesuksesan dan bahkan menggapai ridlo Tuhan tidak bisa sendiri. Surga tidak akan di berikan kepada orang yang hari-harinya di habiskan untuk merayu Tuhan dan mengabaikan manusia dan kehidupan sekitarnya. Orang yang mengabaikan lingkungan sekitar dan sibuk menjalankan -ritual- ibadah disebut pendusta agama.
- Ketupat di buat dengan daun muda, sulit membuat ketupat dari daun kelapa tua apalagi daun kering.: Melambangkan semangat baru dalam beribadah, motivasi dan suasana yang baru setelah sebulan berpuasa. Dosa di maafkan dan manusia ibarat kembali kepada kesucian dan bersih jiwanya.
- Ketupat bisa terlihat rumit terutama dari cara menganyamnya. Dua lembar daun kelapa dilingkarkan di kedua belah telapak tangan, yaitu tangan kanan dan tangan kiri. Kemudian dianyam sampai kemudian menjadi ketupat untuk kemudian diisi dengan beras, setelah itu direbus sampai matang. Ini menjadi gambaran betapa rumitnya kehidupan manusia dari sisi lahir maupun batinnya. Manusia tidak bisa dilepaskan antara aspek lahiriah dan batiniah. kalau di lepaskan salah satu, maka manusia tidak bisa utuh lagi. Sehingga ketika meminta maaf dan menyatakan kesalahan maka selalu disertakan aspek lahir dan batin. "Mohon maaf lahir dan batin".
Gambar:http: //www.perutgendut.com/ media/ read/ Sejarah-dan-7-jenis-ketupat/ 471#.U9npLOOSxe8
0 komentar :
Posting Komentar