Orang-orang itu berkostum hitam-hitam, berdiri berkeliling di depan mushola. Salah satu diantara mereka memimpin pembacaan doa. Iya, mereka adalah peserta pelatihan untuk pelatih jamaah produksi yang hendak melaksanakan studi banding ke Wonosobo, Jawa Tengah. Studi banding ini dilakukan untuk belajar mengenai budidaya cacing, sidat atau pelus dan ikan.
Studi Banding yang dilakukan di bulan Desember 2013 ini diikuti oleh peserta pelatihan jamaah produksi, beberapa orang panitia pelatihan serta pengajar dan fasilitator. Rombongan berangkat dengan 2 minibus tiga perempat dan sebuah mobil minibus kecil. Pagi-pagi sekali rombongan beranjak keluar dari depan gedung RC, tempat komunitas belajar qaryah thayyibah biasa beraktifitas.
Setelah sekian jam perjalanan akhirnya rombongan sampai di tempat yang dituju, yaitu sebuah kelompok tani di kawasan kerteg, WOnosobo. ROmbongan disambut oleh Yudi, pengurus kelompok bersama pengurus kelompok lainnya. Begitu turun dari kendaraan peserta disambut olehnya dan hamparan kolam di sebelah rumah Yudi. Beberapa kolam nampak berisi dan satu dua kolam nampak kering. Tetapi tidak terlalu banyak.
Studi Banding ini merupakan materi tambahan dalam rangka pengembangan kapasitas pendamping kelurahan yang menjadi peserta TOT Jamaah produksi. Sebelumnya telah melakukans tudi banding ke SUmberjo, Pabelan Kab Semarang untuk belajar tentang budidaya jamur tiram dan jamur kuping. Dengan demikian diharapkan peserta semakin mendapatkan lebih banyak materi dan kesiapan untuk mendampingi masyarakat di kelurahan tempat mereka tinggal.
Setelah di sambut Yudi di rumahnya peserta kemudian berjalan-jalan melihat-lihat kolam-kolam di tengah hujan rintik-rintik. Yudi dengan telaten menjelaskan perihal kolam pembesaran lele, kota-kotak di samping rumah dan di atas kolam yang untuk budidaya cacing, sampai pada telur-telur keong dipinggiran kolam. Pertanyaan-pertanyaan dari peserta dijelaskan satu persatu dengan sabar dan telaten.
Yudi juga mendemostrasikan bagaimana hasil yang di dapat dari lele yang dipeliharanya. lele itu di bedah di depan peserta, dijelaskan satu persatu tentang keadaan organ tubuhnya, dagingnya yang rendah lemak dan seterusnya. Hal serupa yudi lakukan ketika memberikan penjelasan tentang jenis-jenis cacing yang dipelihara mulai dari cacing gelang, cacing cincin, cacing kalung, hingga cacing sutra. Penjelasan ini rupanya memuaskan peserta karena nyaris tidak ada pertanyaan yang tidak di jawab dan mendapatkan penjelasan.
Peserta bersiap pulang setelah sekitar 3,5 jam berada di lokasi. di akhir sessi yudi kemudian menyiapkan beberapa kilo cacing dan bibit bakteri karena banyak peserta yang berkeinginan membeli cacing tersebut untuk oleh-oleh. Semua dilayani dengan baik hingga peserta beranjak pulang.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar