Belum ke Batam kalau belum ke Barelang

"Jangan berkata sudah ke Batam kalau belum ke jembatan Barelang," Kata seorang teman yang menawarkan diri untuk mengantar jalan-jalan ke jembatan barelang melalui WhatsApp. Ketika ditanyakan alasannya mengapa, teman tadi menjelaskan bahwa Jembatan Barelang merupakan kebanggaan warga Batam dan menjadi ikon dari kota tersebut. Bahkan dalam lambang kota Batam nampak ada bentang Jembatan Barelang yang monumental tersebut.

Pengunjung berpose di bawah tiang Barelang
Jembatan Barelang merupakan jembatan yang menghubungkan antara pulau Batam dan pula Tonton . Nama Barelang sendiri merupakan singkatan dari Batam, Rempang dan Galang. Rempang dan Galang adalah nama pulau yang masuk wilayah otorita batam dan secara keseluruhan dihubungkan dengan 6 ruas jembatan. Adapun jembatan yang menjadi ikon kota batam adalah jembatan pertama. Namun masyarakat setempat menyebut juga "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau.

Adapun nama sesungguhnya dari jembatan Barelang adalah Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I) dan merupakan jembatan yang terbesar. Kemudian Jembatan Nara Singa (jembatan II), Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III), Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV), Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V) dan Jembatan Raja Kecik (jembatan VI). Kesemuanya adalah nama tokoh-tokoh dari dan berpengaruh besar pada Sumatera. Dengan demikian jeenam jembatan ini menghubungkan pulau Batam, rempang dan galang beserta beberapa pulau kecil diantaranya.

Dengan adanya keenam jembatan tersebut maka transportasi menjadi lebih mudah untuk menghubungkan tiga pulau besar dan pulau kecil disekitarnya. Seperti diketahui batam harus mengandalkan pertanian dari pulau-pulau sekitar untuk memenuhi kebutuhan sayurannya. Hal ini disebabkan tanah di Pulau Batam kurang subur karena berwarna putih dan merah. Sedangkan tanah dipulau Rempang mulai diusahakan untuk bertanam sayuran dataran rendah sehingga bisa mensuplai kebutuhan sayur di kota Batam. Namun menurut penuturan teman tadi kebutuhan belum tertutupi sepenuhnya.
Seorang pengunjung berdiri di salah satu sudut Pantai Melur

Di penghujung rangkaian jembatan tersebut adalah Pulau Galang. Pulau galang dikenal sebagai destinasi wisata Batam karena memiliki pantai Melur yang indah dan Camp Vietnam. Pengunjung bisa melihat sisa-sisa Camp Vietnam yang dihuni manusia perahu di era 70-an hingga akhirnya ditutup pada tahun 1996. Camp ini meninggalkan jejak kesedihan mendalam mulai dari pipa saluran air, jalan beraspal membelah pulau, gereja tua, barak-barak yang ditumbuhi semak belukar, dan tentu saja pemakanan penduduk Vietnam itu sendiri. Dan pantai melur menjadi pintu masuk bagi para pengungsi itu kala itu./jb
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar