Caping - "Bukit itu dulu tandus mas, tapi kemudian dihijaukan, dan mungkin hanya bukit itulah yang dihijaukan kembali, selebihnya diperlakukan sebaliknya." Demikian Eko salah seorang warga Batam menuturkan. Bukit yang dimaksud adalah bukit yang menampilkan tulisan Welcome to Batam yang sudah nampak bahkan ketika anda masih dari laut. Bukit itu ada di kawasan Batam Center dan menghadap ke laut menuju penyeberangan Singapura atau ke destinasi lainnya.
Bukit-bukit di Batam banyak yang dikepras dan diratakan untuk kepentingan pembangunan. Ada yang dibuat perumahan, ruko, pabrik dan kepentingan pembangunan lainnya seperti pembangunan jalan misalnya. Untuk mempermudah akses jalan ada beberapa bukit yang di kepras. sehingga banyak lapisan bukit yang terkoyak dan nampak berwarna kemerah-merahan atau putih, pertanda tanahnya kurang subur. Kondisi ini bisa ditemukan dengan mudah ketika pengunjung berjalan dari Batam Center menuju Jembatan Barelang misalnya.
Di beberapa lokasi nampak perumahan-perumahan dan bangunan yang setengah jadi atau dalam tahap pembangunan berada di atas kawasan bukit yang beru saja dikepras. Hal ini memperlihatkan bahwa bukit itu belum lama di sehingga nampak bahwa bukit itu memang dilepas untuk dikepras oleh otoritas setempat dan diperuntukkan untuk pembangunan. Bukit-bukit lainnya tinggal menunggu giliran saja karena kelihatannya pembangunan fisik di Batam berjalan sangat masif. Maka jika tidak dilakukan pengendalian maka bisa jadi seluruh bukit di Batam akan berubah mejadi bukit perumahan.
Bukit-bukit yang masih tersisa umumnya berisi tumbuhan semak belukar. kayu kayu besar jarang ditemukan karena memang sudah lama ditebangi kemudian ditinggalkan. Di beberapa bukit nampak bekas di bakar dan kemungkinanya lahan itu akan di tanami atau dibuat bangunan.
0 komentar :
Posting Komentar