Masalah Iuran

Sampai saat-saat ini harus kita akui bersama soal iuran dan urunan masih menjadi kendala. Baik laporan keuangan bulanan maupun iuran tiap bulan pada pertemuan forum, masih seringkali terjadi tunggakan-tunggakan. Masih mending munggak, beberapa LSD paguyuban ternyata ada yang sampai sekarang tidak memberitahukan berapa jumlah uang kasnya. Padahal, di tahun-tahun lalu kita membuat komitmen untuk membayar iuran dan memutuskan ketentuan besarnya jumlah iuran, kalau tidak salah antara Rp. 10.000-15.000,-/bulan.
Rapat LSD Paguyuban Al-Barokah (lih. buku iuran).

Sebagai organisasi kader, semestinya setiap anggota yang bergabung telah berkomitmen untuk membangun mewujudkan LSDPQT yang maju. Oleh karena itu, disayangkan bila ada anggota yang tidak memenuhi tanggungjawab mereka, termasuk dalam membayar iuran ini. Kita tidak berprasangka kalau kebanyakan mereka yang terlibat aktif adalah mereka yang membayar iuran mereka secara berkala, begitupun sebaliknya.

Pada akhirnya masalah iuran merupakan masalah politik, semua visi dan misi LSD tidak akan menjadi kenyataan kalau tidak ada dana untuk membiayai. Terlebih lagi kemandirian keuangan dalam bentuk iuran adalah tradisi yang harus kita bangun di tengah banyaknya grup atau komunitas yang dibanjiri dengan uang-uang yang tidak jelas, yang justru melemahkan gerakan. Bagaimana kita akan memajukan pemuda di desa kalau kita tidak dapat membangun kemandirian keuangan diantara anggota LSDPQT? Logikanya, sebuah organisasi pemuda yang ingin membangunkan pemuda desa di tengah keterpurukan nasibnya akibat kesusahan hidup harus dibangun dari tradisi kemandirian dan pengorbanan keuangan yang kuat.

Organisasi seperti organ tubuh yang butuh asupan pembiayaan
Organisasi dengan iuran finans yang tertata baik akan membiayai kegiatannya dengan lancar
Pemuda berkarya bersama petani! 
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar