Langkah SPPQT Selanjutnya terkait Bela Pedagang Pasar Rejosari

Jokowi

Salatiga.Caping. Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah terus melakukan berbagai upaya terkait pendampingan terhadap pedagang Pasar Rejosari Salatiga. Setelah sebelumnya melakukan aksi, hearing, audiensi dan berbagai loby-loby dengan berbagai pihak terkait revitalisasi Pasar Rejosari Kota Salatiga.

Kali ini upaya lain dilakukan dengan mengirimkan tulisan kepada situs Lapor Presiden / www.laporpresiden.org. Hal ini dilakukan karena berbagai upaya yang telah ditempuh belum juga menampakkan hasil positif. Hal ini bisa dilihat dalam situs lapor presiden tersebut.

Dalam situs lapor presiden yang dirilis pada Sabtu, 25 Juli 2015 tersebut disampaikan beberapa hal penting terkait komitmen Jokowi untuk revitalisasi Pasar Rejosari. Pernyataan yang ditujukan untuk presiden tersebut menyebutkan bahwa Sejak terbakarnya Pasar Rejosari Salatiga pada tahun 2008 sampai sekarang, sungguh mengakibatkan penderitaan pedagang kecil yang berkepanjangan. Banyak dari mereka sudah frustasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Bahruddin, Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi SPPQT.

Lebih lanjut Bahruddin menuliskan bahwa Pada hari Kamis 15 Mei 2014 di Gedung Pertemuan Daerah (GPD) berketepatan pada serangkaian kunjungan capres Jokowi ke Pesantren Edy Mancoro asuhan KH Mahfudz Ridwan, dan ke tempat kami (Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah), Pak Jokowi sbg capres berkenan menjanjikan akan membangun pasar Rejosari Salatiga bahkan akan dijadikan pasar tradisional pertama yg dibangun begitu beliau terpilih menjadi Presiden RI !.

"Sungguh, janji itu diucapkan dihadapan orang banyak (pengunjung) bahkan sampai diulang tiga kali dan minta diingatkan kalau nanti setelah jadi presiden sampai lupa." Kata Bahruddin.

Untuk itu para pedagang berharap dg sangat agar Pak Presiden dapat sgr mencanangkan pembangunan pasar Rejosari sbg pasar tradisional syukur sbg percontohan di Indonesia./jb

sumber: situs lapor presiden
gambar: timlo.net

SHARE