Sepp Blatter Mundur, FIFA akan dipimpin orang baru

Blatter saat di Al-Musannah Sports City Oman, 2010
Sepp Blatter atau nama lengkapnya Joseph "Sepp" Blatter resmi mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA. Hal tersebut dinyatakan Blatter dalam konferensi pers di markas FIFA, Zurich, Selasa (2/6). Ia baru saja memenangi pemilihan presiden FIFA beberapa waktu lalu. "Kongres Luar Biasa FIFA akan diumumkan untuk memilih pengganti saya secepat mungkin. Saya tidak akan mengikuti pemilihan nanti," ujar Blatter dalam konferensi pers. "Reformasi harus terus berlanjut," tambah Blatter. Blatter telah menjabat sebagai Presiden FIFA sejak 8 Juni 1998. Saat itu, Blatter menggantikan Joao Havelange.
Dalam beberapa hari terakhir, FIFA guncang setelah beberapa petingginya tersandung kasus dugaan korupsi. Kasus tersebut sempat membuat konfederasi sepakbola Eropa, UEFA, meminta agar pemilihan kongres pemilihan Presiden FIFA yang baru, pekan lalu, untuk ditunda.
Pada kongres tersebut, Blatter bersaing dengan Pangeran Ali asal Yordania untuk menjadi Presiden FIFA periode kali ini. Namun, Pangeran Ali akhirnya memutuskan untuk mundur dan Blatter pun terpilih untuk menjadi Presiden FIFA untuk kelima kalinya pada 29 Mei 2015.
Blatter lulusan Universitas Lausanne dalam bidang Administrasi dan Ekonomi (Fakultas Hukum), Blatter pernah bekerja di Badan Pariwisata Valais, Federasi Hoki Es Swiss, dan Longines S.A.. Ia mulai bekerja di FIFA pada tahun 1975, sebagai Direktur Teknis (1975-81), Sekretaris Umum (1981-98), dan kemudian Presiden (sejak 1998). Ia terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 2002 (mengalahkan Issa Hayatou) dan sekali lagi pada tahun 2007.
Antara kebijakan yang dibuatnya sebagai Presiden FIFA adalah diperkenalkannya sistem gol perak untuk menggantikan gol emas (sejak Euro 2004; sistem ini kemudian dihentikan bersama dengan gol emas sehingga semua pertandingan kini memainkan babak tambahan penuh); ditiadakannya kualifikasi otomoatis bagi juara Piala Dunia FIFA bertahan setelah Piala Dunia FIFA 2002; berbagai perubahan terkait standar moral, misalnya pemberian kartu kuning bagi pemain yang membuka bajunya setelah merayakan pencetakan gol.

Sumber: kompas, detik, id.wikipedia.org
Gambar:http://www2.pictures.zimbio.com/ gi/ Joseph+Sepp+Blatter+ 2nd+Asian+ Beach+ Games+ RQHJUTdXAinl.jpg
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar