Suwarno; Sumur Resapan Sebagai "Celengan" Air

Tengaran-Caping. Prosesi peresmian sumur resapan hasil kerjasama SPPQT, IUWASH, CCFI dan Cocacola sudah dimulai kemarin, Selasa (17/3) dengan agenda workshop Deseminasi di hotel Grand Wahid Salatiga. Hari ini, Rabo (18/3) adalah hari kedua dari rentetan ceremonial peresmian sumur resapan di Kab. Semarang dan Salatiga dengan chatchmen area mata air Senjoyo dan mata air Ngablak. Sebelumnya, SPPQT bekerjasama dengan IUWASH dan Cocacola sudah membangun 920 titik sumur resapan di 2 chatchmen area sumber mata air di 6 desa.

Dalam konferensi pers hari ini, rabo (18/3) di desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Warno, salah seorang pemilik lahan dimana sumur resapan itu dibuat menjelaskan bahwa dirinya masih butuh pendampingan untuk pemeliharaan dan perawatan. Menurutnya sumur resapan ini masih baru, namun sudah menerima manfaatnya. Menurutnya, waktu tahun 80-an, sumur warga saat musim seperti sekarang (penghujan) airnya bisa diambil hanya dengan gayung saja. Dengan sumur resapan, dirinya bersama warga berharap kondisi semacam itu bisa diulang lagi. Baginya, sumur resapan adalah bagaimana menampung air untuk masuk didalam tanah. "sumur resapan itu celengan air, tabungan air" imbuhnya. 

Dirinya menjelaskan, dalam sosialisasi sumur resapan, dirinya juga tidak memberikan angan-angan yang muluk pada masyarakat. Dirinya hanya menjelaskan bahwa sumur resapan bisa mengembalikan air di sumur masing-masing. "nanti sumure awake dewe cepet akeh banyune" menirukan cara sosialisasinya kepada warga lainnya. Begitu juga yang dilakukan kepala desa butuh, Andi Susanto, dirinya mengatakan edukasi kepada warga cukup mudah, tidak harus diberi angan-angan yang terlalu tinggi dari manfaat sumur resapan. "tidak perlu bilang, nanti air senjoyo akan banyak, debitnya banyak" sambungnya. Dirinya juga menjelaskan bahwa sebelumnya memang sudah terfikirkan untuk membuat sumur resapan oleh warga.

Masyarakat desa Butuh percaya, bahwa sumur resapan benar-benar bisa menampung air hujan agar tidak langsung mengalir entah kemana. Jauh sebelum adanya sumur resapan, menurut andi, warga biasanya mengarahkan air hujan ke perkebunan warga. (es)
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar