Pahit Manisnya Pedagang Sayur
Salatiga.Caping- (Sabtu, 25/10) seorang pedagang sayur yang bernama Warsiti (50 tahun) , Ibu itu bertempat tinggal di butuh Salatiga. Dia berjualan di Pasar Raya Salatiga. Warsiti sudah berjualan selama 30 tahun, Warsiti mendapat pemasokan sayuran dari Ambarawa, Kopeng, dan Solo. "kenapa dia memilih pemasokan sayur dari daerah-daerah tersebut di karenakan kualitas/sayuran dari sana masih sangat segar.
Pada saat musim kemarau harga cabai naik 5%-10% paling tinggi 30% dikarenakan gagal panen, dan pembeli sedikit merosot karena harga mahal. "Sejauh ini harga sayuran masih stabil",tutur Warsiti.
Penghasilan Ibu Warsiti setiap harinya mendapat Rp. 30.000 kalau sepi, sedangkan kalau ramai mencapai Rp. 50.000 per hari. belum lagi ada pembayaran Pajak yang dikeluarkan oleh Warsiti perharinya Rp.10.000,dan,biaya,parker,Rp.2.000.
Pada saat Caping mendatangi , Warsiti sedang melayani pedagang yang sedang membeli sayur .dan bahan pangan lain nya ,pelayanan Warsiti terhadap pembeli sangat ramah, baik.
Sayuran tersebut terlihat sangat segar segar. Sayuran yang sering di beli oleh pembeli di antaranya Tomat, Kangkung, Bayam, dan Wortel.
"Tanggapan pemerintah terhadap pedagang sayur baik.dan di pasar itu tidak ada preman,disekitar pasar terdapat Pos Polisi, yang mengamankan pedagang dan para pengunjung pasar.jadi para pengunjung pasar tidak takut untuk datang ke pasar karena penjagaan di pasar sangat ketat.
Letak pasar tersebut sangat setrategis dekat dari bundaran hi,dan di pingir jalan raya solo-semarang, pada saat hari" tertentu pasar itu ramai sekali contoh nya hari tertentu yaitu hari raya idul fitri,hari libur sekolah pasar tersebut sanggat ramai pengunjung.dan megakibatkan jalan solo-semarang menjadi macet.
0 komentar :
Posting Komentar