"HTN Menyemangati Semangat Kolektivitas Petani"


Bahruddin saat mengisi acara sarasehan peringatan
Hari Tani Nasional (HTN) di SPPQT
SALATIGA,CAPING.LSDPQT.org - Persoalan bangsa yang paling memprihatinkan terkait pemberdayaan desa adalah tidak adanya kelembagaan pendidikan di tingkat desa. Demikian penuturan Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (DPO SPPQT) Ahmad Bahruddin saat mengisi sarasehan peringatan Hari Tani Nasional (HTN) hari ini, Kamis (25/9).

"Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960 yang dirancang selama 12 tahun (1948-1960) oleh pemerintahan Suharto dimandulkan. Sampai kemudian tahun 2009 SBY (Presiden RI-red) menjanjikan land distribution (distribusi tanah) bahkan termasuk tanah eks-bengkok," Begitu tuturnya.

Menurutnya land distribustion ini hanya untuk menarik suara rakyat menjelang pemilu. Kalau land distribution ini peruntukannya untuk individu itu belum berhasil. "Karena bisa-bisa setelah mendapat sertifikat tanahnya dijual untuk pergi ke Mekkah," imbuh bapak tiga anak yang juga pengelola Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah ini.

"Impian petani mengelola sumber daya produksi secara kolektif masih sangat jauh. Yang terpenting dalam peringatan HTN ini bagaimana menumbuhkan semangat pemberdayaan petani secara kolektif," demikian imbuhnya.

Acara yang digelar di aula SPPQT ini juga dihadiri 30-an peserta dari berbagai elemen organisasi seperti Dewan Pimpinan Petani (DPP), Katua-ketua paguyuban petani, serta unsur perempuan./kr
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar