Desa Noborejo Butuh Penyelamatan Air

Salatiga, caping.lsdpqt.org "Nobo Kulon saat hujan dipenuhi air, namun saat kemarau baru mulai sudah kekurangan air." Demikian diungkapkan oleh Rujito, warga RT 1 RW 10, dusun Nobo Kulon. Pernyataan ini disampaikan pada sesi tanggapan warga atas paparan team program sumur resapan SPPQT dalam safari sosialisasi program putaran Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Rabu (12/2) di balai kelurahan Noborejo.

Wagiman, warga RW 8 ikut bertutur, bahwa Nobo Wetan saat hujan turun selalu banjir karena mendapat kiriman air dari Nobo Kulon. Samsudin, ketua Gapoktan Jatayu menambahkan, bahwa di era 1950, sawah di Noborejo dapat diairi dari Kali Blondo. Namun sekarang sudah tidak bisa lagi.

Team SPPQT yang diketuai Mujab dalam kesempatan kali ini adalah memaparkan manfaat sumur resapan. Fungsi utamanya adalah menjadi pintu masuk bagi air untuk kembali ke tanah sebanyak mungkin yang selanjutnya akan menjadi cadangan di musim kemarau. Mujab menandaskan bahwa sungai bisa kering jika mata airnya mati.

Budi, ketua bidang pengorganisasian SPPQT ikut menjelaskan bahwa sumur resapan bisa menjadi solusi permasalahan air. Namun demikian nanti akan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi secara tata lahan untuk dapat dibangun di lokasi yang dikehendaki. Budi juga mengutarakan bahwa di Noborejo akan ada 100 sumur resapan yang dibangun.

Sekretaris Kelurahan Noborejo, dalam sambutan penutupannya menyatakan bahwa pihak pemerintah kelurahan siap memberikan bantuan apapun untuk terwujudnya program pengembalian air ke alam ini. safari sosialiasi ini diikuti oleh warga kelurahan Noborejo. Proses yang sedianya dimulai pukul 13.00 ini mundur sekitar setengah jam karena hujan turun lebat sekali, sehingga peserta terlambat datang./ada
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar