Caping.lsdpqt.org-Nasib malang menimpa perempuan cantik itu, Tessa Van Der Sande. Ia menjadi salah seorang korban serangan roket yang menyebabkan terjatuhnya pesawat MH17 Malaysian Airlines di Ukraina (18/7/2014). Tessa adalah satu dari total 280 korban. Tessa sendiri dalam penerbangan na'as tersebut disertai kedua orang tua dan seorang kakaknya dalam rencana perjalanan menuju Indonesia.
Semasa hidupnya Tessadikenal aktif pada lembaga hak asasi manusia Amnesty International cabang Belanda. Di Amnesty International sendiri, Tessa dipercaya bekerja untuk menangani program Amnesti Afrika. Gadis asal kota Amsterdam, Belanda, itu diketahui meninggal dalam usia relatif muda, 27 tahun. Dalam media sosial tweeter yang dikelola AI Belanda disertai foto Tessa tertulis:
"Our dear colleague Tessa van der Sande was aboard # MH17. We sympathize with her boyfriend, family and friends."
Tessa, 27 th. Salah satu korban MH17 |
Selain Tessa, beberapa korban lain dalam kejadian tersebut juga terdapat 12 warga asal Indonesia, yakni;
1. Hadiono Gunawan/pria
2. Yodricunda Theistiasih/wanita
3. Ketut Wiartini/wanita
4. Yuli Hastini/wanita
5. Vickline Kurniati Kardia/wanita
6. Supartini/wanita
7. Hendry/pria
8. Gerda Leliana Lahenda/wanita
9. Werther Smallenburg/pria
10. Jane M Hadi Soetjipto/wanita
11. Wayan Sujana/pria
12. Clarice Yelena Huizen/bayi
1. Hadiono Gunawan/pria
2. Yodricunda Theistiasih/wanita
3. Ketut Wiartini/wanita
4. Yuli Hastini/wanita
5. Vickline Kurniati Kardia/wanita
6. Supartini/wanita
7. Hendry/pria
8. Gerda Leliana Lahenda/wanita
9. Werther Smallenburg/pria
10. Jane M Hadi Soetjipto/wanita
11. Wayan Sujana/pria
12. Clarice Yelena Huizen/bayi
Selain Indonesia sedikitnya ada 10 negara yang turut kehilangan beberapa warganya dalam tragedi ini. Beberapa nama lain adalah Richard Mayne seorang mahasiswa, John Alder dan Liam Sweeney dua supportter tim sepakbola asal Inggris Newcastle United, Glen Thomas seorang pembicara WHO, Ben Pocock seorang mahasiswa bisnis internasional yang belajar di Australia, dan seorang pilot yang tinggal di Malaysia bernama Cameron Dalziel.
Tragedi pilu ini sontak membuat otoritas internasional terutama AS berang. Terkait kejadian ini, AS meminta Putin untuk segera mengungkap misteri siapa yang melepaskan roket. Barack Obama (19/7/2014 ) dalam pesannya mewanti-wanti kepada presiden Rusia-Vladimir Putin, agar Rusia menghentikan kekerasan di Ukraina Timur. Dalam pesannya kepada Putin, Obama menulis:
“We don’t have time for propaganda. We don’t have time for games. When terrible events like this occur, the international community must stand on the side of justice."
"Kita tidak punya waktu untuk berpropaganda.Kita tidak punya waktu bermain-main.Manakala kejadian buruk seperti ini berulang, komunitasinternasioal harus berdiri menegakkan keadilan"
Untuk menanggapi desakan Internasional, Duta Rusia untuk PBB Vitaly Churkin tidak mau bertanggung jawab sendirian. Dalam pembelaanya Vitaly Churkin juga menyalahkan otoritas penerbangan Ukraina yang dianggap teledor. Alasan Vitaly Churkin ini cukup beralasan pasalnya, otoritas penerbangan Ukraina saat itu mengeluarkan mandat bahwa jalur yang dilewati MH 17 telah sesuai rute yang disarankan, dan dianggap aman dari daerah sasaran serangan militer. [AB].
0 komentar :
Posting Komentar