Tria desita(10) terbaring diatas kasur diruang tamu, dengan tangan kirinya memegang kaki kiri agar tidak jatuh ke kasur. Bila kakinya menyentuh kasur rasanya sakit sekali, "kakinya dipeganggi agar tidak nyentuh lantai" kata Nurlani(44) ibu sita.
Menonton televisi merupakan hiburan satu-satunya Sita setelah tidak bisa bersekolah lagi.
Gadis cantik ini terserempet truk pada pada desember 2011,ketika ia pulang sekolah dari Sd kutowinanggun Salatiga. Supir truk langsung menyerahkan diri dan bertanggung jawabmembiayai pengobatan diRSUD Salatiga. Namun hal itu tadak menyelesaikan masalah,sebab pengemudi truk yang tidak boleh disebutkan namanya itu,kondisi ekonominya juga memperhatinkan sehinggga sang sopir asal sleman jogjakarta itu tak mampu membiayai secara maksimal.
Akibat pengobatan di RSUD Salatiga yang tidak tuntas mmnyebabkan kaki Sita lumpuh.
Setelah dirawat di RSUD Salatiga selama 10 hari, sita menjalani rawat jalan. Namun perawatan itu pun tak tuntas,ketiadaan biaya membuat perawatan kaki Sita berhenti.
Sukardi(47) ayah Sita seorang tukang parkir dan ibunya Nurlani serorang ibu rumah tangga, Keadaan ekonomilah yang membuat pengobatan kepada Tria desita dihentikan.
Kedua kaki Gadis belia lumpuh, dan tubuhnya terlihat kurus. Tumit ,pergelanggan kaki menjalar pada jari kaki sebelah kiri membengkak dan bengkok. Cairan bening keluar dari kaki yang berwarna merah kehitaman, kaki kanan sebelumnya normal tapi terkena efek dari kaki kiri.
Pada beberapa minggu dokter taufik dari jakarta memberikan memberikan pengobatan herbal secara cuma-cuma kepada Sita "Alhammdulilah
dokter Taufik memberikan pengobatan gratis pada Sita selama 3 minggu ini" imbuh nurlani yang meraat Sita penuh cinta.
Teman-teman kecil dan sepupunya sering datang menemani.Mengajak cerita dan bercanda, Dita sangat gembira.Tapi begitu temennya pulang ,dia kembali sedih.Tangannya meraih kaki kirinya dan diangkat keatas. "kapan kaki saya sembuh?Saya ingin bermain dan bersekolah lagi," ucap Desita.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar