Pemuda dan politik di desa

Desa adalah sebuah entitas yang tidak bisa lepas dari kegiatan politik. Diantara kegiatan politik itu adalah pemilihan kepala desa atau pilkades. Hingga saat ini pilkades merupakan kegiatan politik desa yang melibatkan seluruh warga desa dimana warga merasa begitu berkepentingan. Penduduk desa mungkin terlibat dalam kegiatan politik lain seperti pemilu legislatif dan pilkada. Namun pilkades lebih dalam terasa karena kades akan bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari rakyat desa. Kades juga merupakan ranah terendah dalam tata pemerintahan di Indonesia ini, dimana setiap penduduk tercatat sebagai warga negara.
Desa sebagaimana sebuah wilayah lainnya, merupakan sesuatu yang hidup, dinamis, dan selalu bergerak untuk melanjutkan proses alaminya menuju perubahan. Perubahan kepemimpinan desa melalui pilkades diharapkan membawa perubahan menuju hal yang lebih baik. Setiap ada pergantian kades selalu tersirat harapan akan ada perubahan, walau kadang perubahan itu nyatanya semu, malah kadang ada yang lebih buruk.
Rakyat berharap ada peningkatan pembangunan, tata kelola pemerintahan hingga peningkatan kesejahteraan rakyat lebih baik dari kades periode sebelumnya. Dari pilkades pula sebenarnya ada pembelajaran politik berharga di aras desa. Pembelajaran ini relatif lebih mudah karena desa memiliki wilayah geografis tidak terlalu luas, penduduk tidak terlalu banyak, dan sumberdaya alam yang bisa dilihat mata telanjang. Maka dinamika politik tingkat desa bisa dipelajari dan dianalisis untuk di klasifikasi.
Dari situ diharapkan terkumpul informasi mengenai dinamika politik, perkembangan pembangunan, tata kelola pemerintahan, hingga perubahan kondisi desa dari waktu ke waktu. temuan-temuan ini akan menjadi dasar berharga bagi siapa saja yang hendak mengantarkan desa menuju kemakmuran dan keadilan yang lebih baik. Kader muda petani sebenarnya bisa belajar dari situ hingga suatu saat nanti siap dan memiliki bekal untuk memegang tampuk kepemimpinan dan perpolitikan desa ke depan.
Proses belajar ini bisa melalui pengamatan, berinteraksi dengan warga, hingga melibatkan diri dalam proses politik tersebut, sebagai panitia penyelenggara misalnya, atau menjadi tim sukses salah satu calon. Kader muda yang dinamis dan mau terlibat dalam proses ini dharapkan menjadi leader bagi perubahan desa di masa yang akan datang. Dan kenyataannya peran pemuda dalam ranah politik bisa memberi pengaruh besar pada perubahan logika dan nalar politik di berbagai tingkatan, mulai tingkat desa hingga tingkat nasional. Berangkat dari hal tersebut diatas maka Caping berinisiatif meliput proses pilkades di beberapa desa dimana LSD ada di sana.
Liputan kali ini adalah pemilihan kepala desa di Desa Ketapang, Susukan Kab. Semarang; Krandon Lor Suruh, Kab. Semarang; dan Batur, Getasan Kab.Semarang. Di ketiga desa ini terdapat LSD yaitu Harapan Makmur di Krandon Lor, AlBarokah di Ketapang, dan PPBM di Batur. Liputan ini diharapkan bisa menangkap dinamika politik, proses pemilihan, hingga percaturan kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh di desa tersebut. Ini penting agar pemuda tani memiliki kepekaan, kejelian, kepedulian dan rasa sayang terhadap desa mereka, dimana bapak dan ibu mereka hidup sebagai petani dan telah membesarkan mereka. Selain itu keterlibatan para Kader muda tani dalam event ini juga bisa terlihat, apakah sebagai penonton, penggembira, pendukung, pemain atau peran lainnya.
Laporan dari kerabat Caping di lapangan bisa diikuti di www.caping.lsdpqt.org. Kemudian liputan ini juga akan menjadi headline caping cetak untuk edisi Februari`2013. Tentu liputan di 3 desa ini bukan harapan satu-satunya mengingat pembelajaran proses politik harus lebih banyak lagi. Artinya setelah ini masih akan ada banyak pilkades ataupun kegiatan politik lain yang bisa menjadi pembelajaran. Namun edisi kali ini adalah awal dan langkah pertama yang di tempuh Caping dalam rangka membangun kesadaran politik bagi pemuda tani.
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar