Salatiga. Caping- Vakumnya organisasi sayap SPPQT yang membidangi pemuda, Lumbung Sumber Daya Pemuda Qaryah Thayyibah (LSDPQT) ternyata menjadi perhatian tersendiri beberapa staff bidang SPPQT. Sangat disayangkan organisasi yang berdiri lebih dari 3 tahun lalu ini harus vakum dari aktivitasnya. Vakumnya pengurus LSDPQT memaksa seluruh kegiatan organisasi berhenti. Lebih disayangkan lagi jika nantinya terpaksa LSDPQT dibubarkan.
LSDPQT mulai vakum terhitung sejak menjelang lebaran. Sebenarnya, sebelum lebaran (juni) telah diadakan koordinasi beberapa staff Pelaksana Harian (PH) dan beberapa Dewan Pimpinan LSDPQT (DPL). Koordinasi tersebut membahas rencana Kongres ke-2 yang telah molor beberapa bulan. selain itu juga dibahas rencana kegiatan pra-kongres.
Namun, setelah lebaran sampai saat ini, LSDPQT belum sekalipun melaksanakan koordinasi. Banyak pihak menuding tidak adanya koordinasi dikarenakan staff Bidang Pemuda yang tidak pernah mengajak berkoordiansi PH LSDPQT dan malah melakukan pengkaderan sendiri. Akibatnya, LSDPQT terkesan vakum. Ditambah tidak pernah terlibatnya lagi LSDPQT dalam kegiatan yang dibuat SPPQT, membuat seolah LSDPQT sudah tidak ada.
Menanggapi hal itu, Budi Pramono selaku staff Bidang Pengorganisasian SPPQT meminta LSDPQT segera berkoordinasi. Ditemui di sela-sela pendidikan ke-Qaryah Thayyibah-an, di kantor SPPQT hari ini, Jumat (6/11), Budi meminta pimpinan PH LSDPQT segera mengumpulkan anak buahnya. "Tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Lyson (staff Bidang Pemuda) meskipun memang dia salah tidak melaksanakan fungsinya sebagai penjembatan koordinasi antara LSDPQT dan SPPQT. Tetapi pengkaderan juga merupakan tugasnya sebagai fungsi pengorganisasian", terangnya. Dirinya juga menambahkan bahwa tahun ini harus ada 15 organisasi pemuda baru ditingkat paguyuban.
Namun demikian, Budi tidak menampik bahwa Lyson lalai menjalankan tugasnya menjembatani koordinasi antara LSDPQT dan SPPQT. Menurutnya, sejak awal yang menangani masalah pemuda memang LSDPQT, sehingga staff Bidang Pemuda harusnya lebih intens untuk melakukan koordinasi dengan LSDPQT. selain itu, menurut Budi, memang benar jika LSDPQT tidak akan bisa apa-apa jika tidak dengan tanda tangan staff Bidang Pemuda. pengajuan keuangan yang selama ini menjadi masalah yang vital bagi LSDPQT sebenarnya bisa dikoordinasikan kepada SPPQT, tetapi harus lewat staff Bidang Pemuda. "Sebenarnya ada post dana untuk LSDPQT, tetapi memang kalau langsung Arzaq (Ketua PH LSDPQT) yang mengajukan tentu tidak akan bisa, harus melalui Lyson, atau bisa saja cair, tapi harus ada tanda tangan Lyson", lanjut Budi. (Edy)
0 komentar :
Posting Komentar