Gemercik |
Aku bersandar cermin ketika..
Otakku tak kuasa lagi tuk menggarakkan tanganku
Aku bersandar angin ketika
Kepalaku tak kuat lagi untuk tak mengingatmu
Otakku tak kuasa lagi tuk menggarakkan tanganku
Aku bersandar angin ketika
Kepalaku tak kuat lagi untuk tak mengingatmu
Aku berpegang pagi ketika
Anganku tak kuasa lagi menyebut namamu
Aku meratapi bisu ketika
Ingatanku tak ada lagi dirimu
Anganku tak kuasa lagi menyebut namamu
Aku meratapi bisu ketika
Ingatanku tak ada lagi dirimu
Aku laksana berjalan dalam lingkaran
Ketika ku rasa tak jelas lagi mana kamu dan mana saya
Aku terjebak dalam ketakutan ketika
tak bisa kurasakan lagi beda aku dengan kamu
Ketika ku rasa tak jelas lagi mana kamu dan mana saya
Aku terjebak dalam ketakutan ketika
tak bisa kurasakan lagi beda aku dengan kamu
Aku yakin bahwa aku masih seperti dulu
Walau aku tidak yakin apakah kau yakin atas diriku
Kalaupun rindu ini kemudian menjadi batu
Toh itu bukan bagian dariku
Walau aku tidak yakin apakah kau yakin atas diriku
Kalaupun rindu ini kemudian menjadi batu
Toh itu bukan bagian dariku
Intinya bahwa
Andai kau baca waktu itu bahwa aku merindukanmu
Maka saat ini masih seperti itulah saya
Andai waktu itu kau tahu bahwa aku sedih ketika tidak menyapa mu
Saat inipun sebenarnya masih sama
Andai kau baca waktu itu bahwa aku merindukanmu
Maka saat ini masih seperti itulah saya
Andai waktu itu kau tahu bahwa aku sedih ketika tidak menyapa mu
Saat inipun sebenarnya masih sama
Memang…
Yang terbentang itu selain jarak juga waktu
Yang terbantang itu selain alasan juga ragu
Yakinlah…
Yang terbantang itu selain mentari pagi juga kedua tanganmu
Yang terbentang itu selain samudra juga kasihmu
Yang terbantang itu selain awan di langit juga kamu
Yang terbentang itu selain jarak juga waktu
Yang terbantang itu selain alasan juga ragu
Yakinlah…
Yang terbantang itu selain mentari pagi juga kedua tanganmu
Yang terbentang itu selain samudra juga kasihmu
Yang terbantang itu selain awan di langit juga kamu
0 komentar :
Posting Komentar