Purwanto (kiri) berdiri mengamati kondisi mobil yang ditumpanginya sesaat terperosok ke selokan. Sementara Sukamto mencoba membuka pinta untuk barang yang tertinggal, Senin malam (1/6) |
TEMANGGUNG, CAPING - Sebuah mobil keluaran Honda tahun 1984 terperosok ke selokan jalan raya Wonosobo - Temanggung, tepatnya di jalur menurun di Parakan, Senin malam (1/6). Sang sopir Edi Siswanto (24) dan empat penumpangnya Sukamto (55), Purwanto (39), Andi Gatot (40) dan Muhlisin (35) selamat meski mobil yang dikendarai ringsek setelah menabrak pohon mahoni di sisi kiri jalan tersebut.
Mereka merupakan tim dari Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) yang sedianya menuju ke Salatiga setelah melakukan asesment di Paguyuban Petani Sindoro Kasih, Desa Damarkasian, Kecamatan Kretek, kabupaten Wonosobo. Rombongan ini berangkat dari Wonosobo selepas maghrib.
Menurut sang sopir kejadian tersebut bermula ketika mobil yang dikendarainya rem tiba-tiba blong. "Aku coba injak berkali-kali remnya ga bisa. Kucoba persnelingnya ke posisi P juga tidak bisa," katanya.
Mobil kemudian menambrak pohon maoni di tepi jalan kemudian terperosok ke parit. Sehingga terhindar dari tabrakan dan terjatuh ke dalam jurang. "Untuk menghindari truk didepan agar tidak terjadi tabrakan akhirnya aku banting stir ke kiri dan menabrak pohon mahoni," imbuhnya.
Sesaat kemudian penumpang keluar dari mobil satu per satu menjauh dari mobil sambil sesekali mengamati mobil yang mereka tumpangi. Satu orang penumpang terluka di bagian kaki. Mobil ringsek di bagian depan dan bergores di bagian samping. Pohon mahoni ternyata menyelamatkan penumpang dari kecelakaan yang lebih fatal.
Tidak berselang lama mobil derek datang setelah mendapat laporan warga setempat. Tepat jam 21.45 wib mobil tersebut bisa diangkat dari lokasi. Para penumpang melanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain.(KR)
0 komentar :
Posting Komentar