Bangun Biogas Digester untuk Mengurangi Global Warming

Pipa hijau dari tembok mengalirkan gas
bersambung dengan gagang payung
digunakan sebagai kompor
Salatiga, Caping. "Ketahuilah bahwa Septic tank yang di rumah kita adalah kontributor utama global warming, karena melalui proses fermentasi pada tinja oleh microba menghasilkan gas dengan komponen terbesarnya adalah methane (CH4) yang kontribusi pada global warming potential-nya 21 kali lipat dibanding CO2. Disamping itu septic tank juga berkontribusi besar pada pencemaran air di sumur dangkal kita dengan bakteri e coli-nya." Demikian dijelaskan Bahruddin melalui jejaring sosialnya WhatsApp pada Selasa, 31/3. Ini tidak lepas dari komitmen Bahruddin selaku Ketua Dewan Pertimbangan SPPQT terkait program konservasi dan pengembangan energi alternatifnya.
"Kalau saja tinja dari closet itu dimasukkan ke bangunan digester, disamping tidak akan mencemari air di sumur dangkal karena bangunannya kedap air, juga bisa menurunkan global warming potential-nya sampai 21 kali lipat karena ketika gas methane-nya dibakar akan termalih menjadi CO2, dan kita akan memperoleh energi untuk kebutuhan memasak hususnya." Kata Bahruddin lebih lanjut. Kemudian Bahruddin juga menjelaskan bahwa limbah kotoran manusia yang sudah terfermentasi melalui instalasi  biogas digester tersebut akan bermanfaat sebagai pupuk.  "Dan limbah dari tinja yang sudah terfermentasi juga dapat dijadikan pupuk yang sangat bagus bagi tanaman karena kandungan N-nya cukup tinggi. Hasil uji laboratorium atas limbah digester di rumah saya, kandungan N-nya sekitar 3 kali lipat dibanding pupuk kandang biasa." Kata Bahruddin.
Tidak ketinggalan Bahruddin juga mempromosikan program pengembangan biogas digester tersebut kepada para kolega dan khalayak agar bersedia membangun instalasi biogas di rumah masing-masing. "Nah, yuk kita kelola limbah kita lebih-lebih dari kotoran ternak agar bisa kita ubah yang tadinya musibah bisa menjadi berkah."
Untuk diketahui bahwa Informasi lebih detail mengenai program pengembangan biogas digester SPPQT ini bisa melalui Maksum (085641295508) pengelola program Biogas Rumah (BIRU). Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) – Hivos yang sudah membangun ratusan digester di Jawa Tengah, bahkan khusus untuk peternak dengan minimal 2 ekor sapi / kerbau akan dapat subsidi RP 2 juta. Tentu, khalayak bisa juga menghubungi dinas ESDM di provinsi atau kabupaten/kota masing-masing. Sangat bagus kalau pembangunan digester ini dikaitkan dengan pemberdayaan desa dengan dana desanya sehingga bisa menunjang gerakan kemandirian energy lebih-lebih energi terbarukan dan mewujudkan gerakan pertanian berkelanjutan.
Bahruddin tidak lupa mencontohkan bahwa instalasi biogas digester ini bisa dipakai untuk memasak dengan kompor yang sangat murah dan sederhana. Tidak memerlukan peralatan yang njlimet dan rumit. Cukup gagang payung bekas pun bis adigunakan sebagai kompor./jb
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar