Situs Watu Lapak Desa Patemon

Tengaran, Caping. "Watu lapak adalah terkait dengan Nyai Ageng Serang dan sangat erat kaitannya dengan sejarah Patemon." Demikian Budi S, salah seorang kaur di Pemerintah Desa Patemon bercerita mengenai situs Watu Lapak. Situs Watu Lapak memang turut menjadi bagian dari acara peresmian sumur resapan di Patemon pada kamis, 19/3.

Karena Gubernur tidak hadir kemudian prasasti tersebut di paraf oleh salah satu pejabat dari pemerintah propinsi Jawa Tengah yang hadir. Acara penandatanganan prasasti situs ini menjadi rangkaian acara peresmian sumur resapan di Patemon kerjasama antara SPPQT dengan warga Patemon dengan didukung oleh CCFI dan IUWASH.

"Waktu itu dalam perlawanan dengan penjajah Belanda, Nyi Ageng Serang melarikan diri dan menyamar menjadi orang biasa (menyamar sebagai seorang lagi-laki). Ketika sampai di daerah sini secara tak sengaja bertemu dengan pasukan Belanda yang melakukan pengejaran. Tetapi ternyata pasukan Belanda akhirnya tahu dan dilakukanlah pengejaran. Karena diingat sebagai tempat bertemunya Nyi Ageng Serang dengan Belanda inilah kemudian wilayah ini dinamakan Patemon, yang berarti tempat bertemu. Nama itu dipakai oleh Desa Patemon hingga sekarang." Demikian Penjelasan Budi lebih lanjut.

Kemudian Budi melanjutkan cerita pengejaran tadi, bahwa ketika menghindari pengejaran tersebut Nyi Ageng memacu kudanya ke arah barat. Namun di hadapannya terbentang tebing yang cukup terjal dan tinggi. Jalan itu seakan buntu. Maka kemudian wilayah tersebut dinamakan Bontit dan saat ini Bontit menjadi salah daru dusun di Patemon.

"Nyi Ageng Serang kemudian menghentakkan kudanya dengan maksud melompati tebing tinggi tersebut, namun malang pelananya jatuh. Nyi Ageng serang tidak sempat lagi mengambil pelana tadi. Untuk menghilangkan jejak agar tidak diketahui pasukan Belanda kemudian pelana tadi disulap menjadi batu lapak atau watu lapak. Sehingga sampai sekarang di dusun bontit ada situs batu lapak. Itulah yang diresmikan hari ini." Kata Budi menjelaskan di sela-sela acara wayangan untuk memeriahkan peresmian sumur resapan di Patemon.

Peresmian 920 titik sumur resapan di kabupaten Semarang dan kota Salatiga hari ke tiga, kamis (19/3) di desa Patemon, Kecamatan Tengaran sedianya dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pihak SPPQT sebelumnya selalu mengatakan Ganjar harus meresmikan sumur resapan ini karena sebelumnya dirinya yang membuka program sumur resapan ini. Sayangnya, sampai saat peresmian berlangsung, Gubernur Jawa Tengah ini tidak bisa menghadiri. /jb
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar