Salatiga, Caping. Maraknya beih padi unggul mengancam keberadaan dan keberlanjutan benih padi lokal. Hal ini masifnya kampanye penggunaan bibit padi unggul dengan berbagai alasan. Padahal banyak alasan untuk tetap menanam benih padi lokal karena sudah terbukti terseleksi secara alami.
Dalam sebuah artikel di sebutkan bahwa beberapa daerah sebenarnya masih memiliki bibit padi lokal. Diantaranya adalah benih padi dari Banyumas. Sebanyak 13 varietas padi lokal Banyumas terancam punah akibat tidak diperdayakan secara intensif.
Padi Hitam, Salah satu varitas lokal |
Beras dari jenis padi tersebut, sebelum ditemukan jenis padi IR telah menjadi primadona masyarakat Banyumas. Terutama jenis Gandamana atau padi Grendeng. Namun saat ini, varietas tersebut hanya dapat dijumpai pada daerah-daerah tertentu di pelosok Banyumas. Itu pun populasinya sangat sedikit dan terbatas. Jenis padi Hitam, Konyal, Cere Unggul, Cere Kuning benihnya masih ada di Grumbul Kalipagu Desa Ketenger Kecamatan Baturraden.
Varietas Gandamana, Kidangsari, Sari Wangi, Pandan Wangi, Mentik, Mendali, Sri Wulan ditemukan di Desa Glempang Kecamatan Pekuncen. Dan, varietas Mentik Wangi dan Wangi Lokal benihnya didapat dari Fakultas Pertanian Unsoed.
Agar ketiga belas varietas tersebut tidak punah, sekarang varietas itu tengah dikembangkan di Balai Benih Bojongsari. Dua varietas di antaranya, yaitu Mentik Wangi dan Wangi Lokal telah memasuki masa panen, karena usia masa tanamnya sama dengan padi jenis IR.
Dicontohkan, di areal 9 hektare milik balai benih, sejak 29 Desember 2002 telah ditanam secara serentak varietas IR dan lokal. Ternyata, ketika varietas IR memasuki panen akhir Maret ini, untuk varietas lokal baru memasuki masa berbuah selisih 1 sampai 2 bulan.
Dan ke tiga belas varietas padi lokal Banyumas tersebut adalah:
1. Padi Hitam
2. Padi Gandamana
3. Padi Kidangsari
4. Padi Konyal
5. Padi Cere Unggul
6. Padi Cere Kuning
7. Padi Sari Wangi
8. Padi Pandan Wangi
9. Padi Mentik Wangi
10. Padi Mentik
11. Padi Mendali
12. Padi Sri Wulan
13. Padi Wangi Lokal.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), beras hitam memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada beras putih, merah, ungu, dan coklat, yakni 8,5 gram per 100 gram beras. Kandungan seratnya tertinggi dibandingkan jenis lainnya. Adapun kandungan besinya lebih tinggi daripada beras putih, tetapi sedikit di bawah beras merah dan ungu./jb
Sumber:
http://arifinbudi.blogspot.com/2013/03/macam-varietas-padi-di-indonesia.html
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2014/01/31/padi-hitam-bedanya-apa-dengan-padi-biasa-628523.html
0 komentar :
Posting Komentar