FGD penguatan lembaga Ekonomi Kelompok dan pengembangan Sayur

Surame HS, memandu FDG petani Bumi Makmur Boyolali Jumat, 5/11
Boyolali, Caping. "SPPQT yang merupakan suatu organisasi massa berbasis pertanian sayur sangatlah berkepentingan dalam memberdayakan masyarakat khususnya produk sayur. Dalam implementasinya organisasi tani SPPQT mengkoordinir beberapa paguyuban petani untuk membentuk sebuah organisasi dan unsur yang menguatkannya sehingga lembaga tani yang tertata, kuat dan solid." Demikian Surame, Ketua DPP dalam pengantar pembukaan FGD penguatan lembaga ekonomi dan ppengembangan sayur.
Agenda FGD ini dilakukan di Paguyuban Petani Bumi Makmur anggota SPPQT di Boyolali. "Akan bisa membangun lembaga ekonomi koperasi untuk memmpermudah koordinasi, pemetaaan potensi, produksi dan pengolahan produk sehingga mampu menghasilkan lembaga paguyuban petani yang kuat secara partisipasinya dan secara ekonomi dengan wadah koperasi." Demikian Surame melanjutkan penjelasannya.
Gambaran FGD Pengembangan pasar sayur petani Bumi Makmur

FGD ini sesungguhnya dilaksanakan secara bergulir. Menurut Muhlisin, koordinator dari kegiatan ini bahwa FGD ini ada maksud dan tujuan yang hendak dicapai. Diantaranya adalah pengembangan produksi dan pemasaran sayur, penguatan kelembagaan ekonomi petani dan pengembangan sayur lebih lanjut.

"Asessment Kelompok Tani Sayur sehingga diketahui potensi pelaku usaha sayur di tingkat kelompok. kemudian memperkuat organisasi tani di pagutuyan khususnya di paguyuban Bumi Makmur. Kemudian pemetaan potensi dan kebutuhan kelompok untuk pengembangan sayur premium. Selain itu FGD ini dimaksudkan untuk memperkuat peran lembaga ekonomi koperasi paguyuban." Demikian Muhlisin menjelaskan panjang lebar kepada Caping, Jumat, 5/11.

Dalam pemetaan potensi yang dipandu Fasilitator, ada beberapa jenis tanaman yang dikembangkan di sejumlah kelompok anggota Paguyuban Petani Bumi Makmur. Diantaranya adalah Brambang (bawang merah), Brokoli, Wortel, Jagung, Kulbis, Sawi, Buncis, Tomat, Cabe Rawit, Pakcoy, Tembakau, Loncang, Kentang, Bawang putih, Kapri, Cabe kriting, Kul bunga, dan Labu siam. Dari sekian banyak tanaman terlihat bahwa tanaman sayuran mendominasi jenis komoditas yang ditanam petani.

Dalam tahapan diskusi selanjutnya diketahui ada beberapa jenis tanaman yang saat ini statusnya perlu diselamatkan. Karena kalau tidak maka jenis tanaman tersebut terancam punah. Diantaranya adalah sebagai berikut: Cabe udel, Kentang tikus, Kentang Marirni, Kentang Godril, Kobis Lokal, dan Labu siam Lokal.

Selain itu di diskusikan pula bagaimana mengelola komoditas sehingga harga tetap terjaga harga jualnya. Diantara beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan pihak yang membutuhkan ketersediaan sayur, memilih komoditas yang digemari pasar, dan juga memperkuat lembaga ekonomi yang ada. Penguatan dilakukan di tingkat penjualan, managemen produksi dan langkah-langkah lainnya./jb
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar