Bensin anda naik, ke mana subsidi dialihkan?

Ilustrasi pengalihan subsidi BBM
Salatiga, Caping. Harga BBM naik sejak 18 November lalu. Tidak ada keributan dan hiruk pikuk sampai harga benar-benar dinaikkan. Baru setelah kenaikan harga diumumkan publik merespon ramai, mulai dari memberikan komentar, melontarkan kritik hingga menggelar demonstrasi. Ada yang menyegat truk tangki pertamina hingga demo rusuh memakan korban. Pertanyaannya adalah dikemanakan uang yang yang seharusnya untuk subsidi BBM tersebut?

Dari riset kata data disebutkan bahwa kuota BBM subsidi adalah Rp. 276 Triliun. Dengan adanya penarikan subsidi BBM sebesar Rp 2000 rupiah paling tidak pemerintah menghemat sekitar Rp 90,4 Triliun. Angka ini akan naik lagi mengingat harga minyak mentah dunia saat ini mengalami penurunan. Sehingga angka penghematan dimungkinkan semakin besar.

Dari riset kata data tersebut disebutkan bahwa uang sebanyak 90 Triliun rupiah tersebut untuk membeayai tiga program besar yaitu Kartu Sakti, untuk membangun dan memperbaiki pertanian, serta untuk infrastruktur. Kartu Sakti terdiri dari Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera. Perbaikan pertanian diarahkan pada pencapaian swasembada beras sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan pangan import. Sedangkan infrastuktur digunakan untuk membangun sejumlah jembatan, bandara, pembangkit listrik, pelabuhan dan perbaikan jalan.

Untuk membeayai kartu sakti ini diperkirakan menelen beaya sebanyak 26,4 Triliun untuk Kartu Indonesia Sehat dan 24,8 Triliun untuk Kartu Keluarga Sejahtera. Sasarannya adalah sekitar 86,2 juta jiwa. Sedangkan kartu Keluarga sejahtera sasarannya adalah sekitar 15,5 Juta KK.

Dalam bidang perbaikan pertanian targetnya adalah adanya penambahan produksi beras sebanyak satu juta ton yang berasal dari perbaikan lahan seluas 1 juta hektar.

Benarkah subsidi akan dialihkan ke sana? Kita awasi saja kerja pemerintah dan pengawasannya seperti apa./jb

-
Gambar:http://katadata.co.id/sites/default/files/infografik/2014/11/BBM_Kuota-subsidiWEB%20(1).jpg
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar