Salatiga, CAPING-- Minggu (26/10/14) Pondok pesantren Sunan Giri adalah pondok pesantren jenis Salaf. Bisa dikatakan sebagai pondok tua. Yang membedakan antara podok salaf dengan yang lain yaitu kegiatan yang dilakukan oleh para santrinya yang lebih banyak menghabiskan di siang harinya dengan pergi ke ladang untuk membantu Kyainnya menggarap sawah.
Para santri mulai pergi ke ladang untuk membantu kyainya sekitar pukul 9 pagi, setelah selesai kegiatan mengaji kitab. “Bisannya kami pergi ke sawah dengan lima orang santri. Itupun kalau ada. Kalau tidak paling hanya sekitar dua orang” tutur Agus seorang santri pondok tersebut.
Mereka pergi ke sawah untuk membantu kyainnya dengan sukarela atau tidak ada paksaan bagi para santrinya untuk pergi ke sawah. Sawah itu sendiri mempunyai luas sekitar 1 Hektar lebih. Dan hanya sebagian santri yang ikhlas tadilah yang membantu menggarap sawah tersebut.
Pada musim seperti ini, mereka baru saja selesai menggarap Jagung yang rencananya jagung-jagung itu akan dijual untuk membantu perekonomian. Walaupun dengan keadaan yang susah mendapat air untuk mengairi Sawahnya. “Ya kalau musim kemarau seperti ini mbak, paling cuman nanam jagung. Baru setelah ini akan menanam padi. Soalnnya mbak, airnya susah. Kami harus membeli air dari Senjoyo” tutur Agus.
Para santri inilah yang patut diteladani oleh sebagian kalangan masyarakat di Indonesia. Walaupun sudah ada uang yang digunakan untuk perekonomian pondok dengan membayar syahriyah sejumlah uang, tetapi mereka tetap membatu Kyainya tanpa pamrih di musim yang panas ini.(EU)
0 komentar :
Posting Komentar