Nasi Jagung Jadi Primadona Di Festival Pangan Lokal SPPQT

Foto: Saat Walikota Salatiga, Yulianto dan beberapa tamu undangan mengambil nasi jagung dan lauk-pauknya.
Salatiga, Caping-- Berjajar makanan khas lokal di stand yang disediakan panitian Festival Pangan Lokal hari ini, Kamis (30/10), di halaman kantor SPPQT, di Kalibening, Salatiga. Stand yang dipisahkan dari panggung utama ini memang hanya ada 3 (tiga), berada disebelah utara kantor utama, berjajar dari barat ke timur dalam 3(tiga) blok tenda putih.

Di tiga tenda tersebut sudah dihidangkan makanan olahan dari pangan lokal sesuai tema festival ini. Makanan-makanan itu merupakan hasil produksi dari kelompok perempuan yang ada di paguyuban yang dibina SPPQT. Tercatat 10 paguyuban yang mengirimkan wakilnya, terdiri dari 7 paguyuban dari Boyolali dan 3 paguyuban dari Salatiga. 

Meskipun dari pangan lokal, nyatanya ada banyak kreasi makanan yang disajikan. Di tenda paling barat peserta bisa menikmati hidangan ringan seperti Klenyem, gorengan, sengkolon dan beberapa panganan ringan lainnya. Bergeser sedikit ke sebelah timur, tepatnya di tenda ke dua, pengunjung bisa menikmati makanan yang berbeda. Di sini tamu undangan bisa menikmati nasi organik, nasi item, nasi jagung, ditemani sayur lompong, dan dengan  lauk kripik daun labu siam, nuget jamur, telur asin, dan yang lainnya. 

Nasi jagung inilah yang kemudian jadi primadona di festival ini. Walikota Salatiga, Yulianto bahkan tidak canggung-canggung untuk mengambil nasi jagung dengan porsi lumayan besar, tentu dengan lauk pauk yang disediakan. Sang Bupati terliihat sangat menikmati sekali hidangan ini. "Iki enak kabeh (ini enak semua)," komentarnya saat ditanya tentang rasanya.

Tak hanya Yulianto, beberapa staf SPPQT juga terlihat menanyakan tentang nasi jagungnya, sayangnya tim Caping tidak mencatat siapa saja yang memakannya. Saat di akhir acara, masih bisa dijumpai beberapa staf yang sedang asik menyantap nasi jagung.

Bagi pengunjung yang tidak ingin makan yang berat, di stand ini juga disediakan pizza. Pizza yang dihidangkan di sini bukanlah pizza seperti yang biasa dijumpai di toko-toko. Pizza ini dibuat dari singkong dengan toping sayur-sayuran dari petani. 

Bergeser ke stand berikutnya, bisa ditemui hasil pertanian mentah. Berbagai macam hasil tani dapat ditemui di sini. Beberapa hasil pertanian bahkan adalah pertanian organik dan sudah dikemas sedemikian menariknya. (es)
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar