Salah Tangkap Polisi, Siswa SMP 4 Salatiga Masuk RS



Caping--Caesar Alif Arya Pradana (15), harus harus mendapatkan perawatan di RST Dr Asmir DKT Salatiga, Jumat (19/8) setelah mengalami luka di bagian paha dan kepalanya. Alif sapaan akrabnya, merupakan siswa SMP 4 Salatiga kelas IX yang menjadi korban salah tangkap pada Kamis (18/9) pukul 06.30 WIB oleh anggota Polsek Tingkir.

Menurut informasi yang dihimpun Jurnalwarga.com, Alif dianiaya 4 orang anggota Polri dari Polsek Tingkir karena menolak mengakui perbuatan terkait kasus pencurian sepeda motor yang melibatkan temannya, Angga, warga Tingkir. Karena tidak mengaku, akhirnya Alif dibawa ke Setro, Pabelan untuk diinterogasi.

Saat ditangkap, Alif mengaku tangannya diborgol sedang mulut dan matanya dilakban. Tak hanya itu, saat di mobil Alif menuturkan dirinya dipukuli. "Saya dijemput di sekolah, saya tidak tahu apa-apa tiba-tiba saya dibawa dengan mobil. Saat guru mau mendampingi, tidak diperbolehkan oleh polisi. Tangan saya diborgol, mata saya dan mulut saya ditutup pakai lakban, di dalam mobil saya dipukuli,” tutur Alif.

Kompas.com, melansir, kasus ini baru tercium media setelah korban dirawat di RS Dr Asmir DKT Salatiga, Jumat (19/8). Ditemani Ayahnya, Kapten Giyarno, anggota TNI dari Satuan Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Den Bekang) Kodam IV Diponegoro, Alif menuturkan, saat dirinya sampai di sekolah pada hari kamis (18/9) pagi sekitar pukul 06:30 wib, tiba-tiba dua orang mendekatinya dan menggeledah tasnya tanpa memberi penjelasan.

“Anak saya mengaku dipukuli oleh dua orang polisi saat diminta mengakui perbuatan yang tidak pernah ia lakukan. Yang membawa Alif ada empat polisi. Saat mengetahui kejadian tersebut, saya bawa anak saya ke DKT dan ternyata harus dirawat. Saya minta kejadian ini diproses sesuai hukum yang berlaku,” terang Giyarno.

Menanggapi ini, Kapolres Salatiga, R H Wibowo melalui Wakapolres Kompol Yunaldi, mengakui kesalahan berada pada anggota Kepolisian. Namun menurutnya, prosesdur penangkapan sudah sesuai, meskipun diakui ada kesalahan interogasi karena menggunakan kekerasan.

"Kami sudah meminta maaf kepada orangtua korban dan Binmas Polres Salatiga sudah mendatangi sekolah SMP 4 Salatiga untuk meminta maaf," ujar Kompol Yunaldi.

“Semuanya akan kita proses dan ketiganya sudah kami periksa intensif di Provost. Hari ini, Wakapolda juga sudah mendatangi Polres Salatiga terkait masalah ini. Kami akan tindak ketiganya sesuai hukum,” tutup Kompol Yunaldi. (es)
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar