Penderitaan petani yang luput dari perhatian Capres dan Cawapres

Demo petani Karawang
Caping.lsdpqt. Para petani Indonesia menderita di Kerawang, dekat Jakarta. Mereka menghadapi bulan puasa dengan perampasan tanah buntut dari konflik mereka dengan sebuah perusahaan pengembang yang dimiliki Agung Podomoro. Hal ini sungguh memprihatinkan karena persoalan mereka berlalu saja di telan hiruk pikuk pilpres. Seluruh media massa menenggelamkan penderitaan petani dengan banjir informasi seputar capres yang pemilihannya akan berlangsung sebentar lagi.

Yang lebih memprihatinkan lagi adalah perusahaan ini bersengketa tidak hanya dengan beberapa petani, tetapi dengan ribuan petani. Menyedihkan lagi adalah perusahaan mengerahkan aparat untuk menghalau petani sehingga aparat nyaris seperti anjing di cokok hidungnya karena lebih berpihak pada kepentingan penguasa dan pemilik modal daripada berpihak kepada petani yang menanamkan padi untuk mereka agar para aparat bisa beli beras untuk dimakan.

Besar kemungkinan para petani di sana juga merasa sedih karena ditengah kampanye yang menenggelamkan isu dan persoalan mereka, ternyata tidak ada satupun dari dua capres yang mengangkat isu petani kerawang ini. Kedua capres seolah buta dan tuli atas persoalan petani yang ada di depan hidung mereka, selangkah dari pintu istana negara.

Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah turut merasa prihatin dan mengutuk sekeras-kerasnya pendudukan tanah petani oleh perusahaan. Hal ini dituangkan dalam sebuah pernyataan sikap yang dirilis pada Senin, 30 juni 2014. Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah bersama lembaga petani lainnya turut merasakan duka yang mendalam dan kemarahan yang memuncak atas peristiwa di Kerawang, tak lebih dari 80 km dari Jakarta, Ibukota Indonesia. /jb

foto:
http://www.tvberita.com/webdaerah/berita.php?id=1&daerah=Karawang&idberita=3264

SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar