Surabaya, sejak tahun 1293

oleh: mujab

Suramadu,...jembatan jalan tol Surabaya-Madura
Hari ini, 31 Mei adalah hari jadi kota Surabaya semenjak kelahirannya pada tahun 1293. Surabaya merupakan Kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota ini mengambil dua binatang buas sebagai lambangnya; sura yang artinya ikan hiu dan baya atau buaya yang berarti buaya. kedua nama binatang itulah yang kemudian menjadi nama kota tersebut; Surabaya.

Surabaya memiliki sejarah panjang sebagai kota yang berhubungan dengan kerajaan-kerajaan di jawa. Soal hari jadi misalnya, memiliki sejarah yang patut untuk dikenang. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Kaitannya dengan islam di kerajaan-kerajaan di Jawa juga memiliki sejarah yang bagus untuk ditelusuri, selain sebagai gerbang kerajaan majapahit sebagaimana disebutkan di atas. Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.

Sudut Surabaya di malam hari
Pasca Demak sejarah Surabaya belum berakhir. Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh M. C. Ricklefs, dalam bukunya A History of Modern Indonesia since c. 1200, dan dimuat di artikel wikipedia.

Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC.

Jaman Belanda Surabaya mengukir sejarah sebagai simbol perlawanan bangsa ini menghadapi penjajah. Melalui resolusi jihad warga Surabaya melawan pendudukan Inggris dan sekutunya yang di dalamnya ada Belanda. Perang selama 10 hari semenjak 10 November menjadikannya sebagai perang paling berdarah dalam sejarah perang tentara Inggris dalam dekade tahun 40an. Jumlah Korban tewas dari tentara indonesia dan rakyat indonesia mencapai 20000 an orang.

Pasca Kemerdekaan Surabaya mengukir sejarah dengan membangun jembatan melintasi selat madura; Jembatan Suramadu.Jembatan sepanjang 5,4 Kilometer ini menjadi kebanggan Surabaya dan Bangsa Indonesia. Uniknya jembatan yang merupakan jembatan jalan tol ini terbuka untuk sepeda motor dengan tarif Rp. 3000 rupiah sekali melintas. Jembatan yang dimulai pembangunannya pada 20 agustus 2003 dan selesai pada 10 juni 2009 ini menjadi ikon kota Surabaya selain patung ikan hiu dan buaya.

Kini Surabaya menjelma menjadi kota sebagai ibukota propinsi jawa timur. Surabaya adalah kota yang cukup besar karena terdiri atas 31 Kecamatan dan 163 desa/kelurahan. Kepadatan penduduknya lebih dari 8000 orang per kilometer perseginya.

Surabaya kini dipimpin oleh seorang walikota perempuan bernama Ir.Tri Rismaharini atau lebih dikenal dengan Ibu Risma. Beliau berkeinginan untuk menutup lokalisasi yang cukup besar dan terkenal se-Indonesia, Dolly. Dolly merupakan kawasan yang ada seiring dengan sejarah Surabaya dengan kedatangan Belanda. Kalau Bu Risma berhasil maka bisa jadi di Surabaya akan ada sejarah baru, penutupan Dolly, sisi kelam Belanda yang tertinggal.

Gang Dolly ini sudah ada sejak zaman Belanda dan dikelola oleh seorang perempuan keturunan Belanda yang dikenal dengan nama Dolly van der mart. Keturunan dari Dolly sampai sekarang masih ada di Surabaya, meskipun sudah tidak mengelola bisnis. Kawasan Dolly berada di tengah kota, berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya bagi pekerja seks, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang ojek, dan tukang becak. Para pekerja seks berasal dari Semarang, Kudus, Pati, Purwodadi, Nganjuk, Surabaya, dan Kalimantan.

Selamat hari jadi Kota Surabaya.

---
sumber: berbagai artikel di id.wikipedia
foto: 
http://www.asiaexplorers.com/indonesia/surabaya-budget-travel-guide.htm
http://walin89.wordpress.com/2011/04/25/wisata-di-kota-surabaya/
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar