Bak tampungan air milik warga |
Para bule di lokasi mata air |
Menuju Mata Air Klero |
Itu adalah sekelumit pembicaraan antara 4 orang bule dari DTS yang tengah berkunjung ke SPPQT dan masyarakat sekitar mata air Klero. Mata air Klero dikelola masyarakat, dibangun, dibuatkan bak penampung lengkap dengan pompanya. Kemudian air itu dialirkan ke rumah-rumah penduduk. "Setiap bulan mereka dipungut Rp.1000 permeter kubik" Katanya melanjutkan.
Para Bule itu nampak berbincang-bincang diantara mereka dan entah apa yang mereka bicarakan. Sementara rombongan yang mengantar mereka sibuk foto-foto.
Kemudian rombongan itu melanjutkan perjalanan ke Sendang Mulyo. Perjalanan ditempuh sekitar 20 menit dari mata air Klero. Di mata air ini ada pohon besar yang sudah terlihat tua karena akara-akarnya menjuntai kemana-mana. Ada bangunan musholla tua dan bekas bangunan yang sudah rusak.
Mata air ini berada dipinggir sawah dan dikelilingi oleh tebing yang dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan rumpun bambu. Semak belukar tumbuh tinggi karena sedang musim hujan. Suasana mendung dan rimbun dedaunan menjadikan suasana sekitar mata air sedikit gelap.
Dinding langgar Sendang Mulyo |
Para Bule itu nampak berbincang-bincang diantara mereka dan entah apa yang mereka bicarakan. Sementara rombongan yang mengantar mereka sibuk foto-foto.
Foto: doc.Caping.
Klik foto untuk memperbesar
Klik foto untuk memperbesar
0 komentar :
Posting Komentar