Foto-foto Oleh-oleh Dolan-dolan

Bak tampungan air milik warga
Para bule di lokasi mata air 
Menuju Mata Air Klero
Semarang. Caping. "Ini debit airnya berapa liter per detik?" kira-kira begitu terjemahan salah satu orang bule yang berkunjung ke mata air Klero, Desa Klero Kec. Tengaran Kab Semarang, Sabtu, 22/2. Warga yang ditanya justru menjawab, "Mata air ini mencukupi kebutuhan untuk 60 KK. Sedangkan mata air yang itu mencukupi sekitar 30-40 KK." Katanya tanpa merasa bersalah.







Itu adalah sekelumit pembicaraan antara 4 orang bule dari DTS yang tengah berkunjung ke SPPQT dan masyarakat sekitar mata air Klero. Mata air Klero dikelola masyarakat, dibangun, dibuatkan bak penampung lengkap dengan pompanya. Kemudian air itu dialirkan ke rumah-rumah penduduk. "Setiap bulan mereka dipungut Rp.1000 permeter kubik" Katanya melanjutkan.













Kemudian rombongan itu melanjutkan perjalanan ke Sendang Mulyo. Perjalanan ditempuh sekitar 20 menit dari mata air Klero. Di mata air ini ada pohon besar yang sudah terlihat tua karena akara-akarnya menjuntai kemana-mana. Ada bangunan musholla tua dan bekas bangunan yang sudah rusak. 



Mata air ini berada dipinggir sawah dan dikelilingi oleh tebing yang dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan rumpun bambu. Semak belukar tumbuh tinggi karena sedang musim hujan. Suasana mendung dan rimbun dedaunan menjadikan suasana sekitar mata air sedikit gelap.
Dinding langgar Sendang Mulyo







Para Bule itu nampak berbincang-bincang diantara mereka dan entah apa yang mereka bicarakan. Sementara rombongan yang mengantar mereka sibuk foto-foto. 






Semak-semak tinggi di sekitar Sendang Mulyo
Setelah beberapa saat kemudian perjalanan dilanjutkan ke Mata Air Ngablak di Ungaran Barat. Di sana perjalanan diguyur hujan dan kabut. Tetapi para Bule itu tetap bersemangat melihat dan meninjau lokasi. 

Foto: doc.Caping.
Klik foto untuk memperbesar
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar