Seperti gayung bersambut, semangat memakai batik juga semakin menggebu di semua lapisan masyarakat. Banyak juga instansi yang memakai batik sebagai seragam, baik dari sekolah sampai kantor-kantor pemerintahan sampai swasta.
Tak mau ketinggalan, objek wisata pun ikut dalam mengenalkan batik pada dunia luas. Beberapa pengelola candi serempak melakukan aturan wajib memakai sarung batik. Tidak hanya semata mewajibkannya. Pihak pengelola juga menyediakannya untuk di pakai pengunjung.
![]() |
seorang pengunjung borobudur memakai sarung batik |
Bahkan di Borobudur, tak kurang dari 3 tempat penyediaan sarung disediakan pengelola. Pemakaian sarung ini nyatanya juga tidak memberatkan pengunjung, atau membuat pengunjung risih. Keberadaan sarung batik ini justru membuat pengunjung senang, terutama pengunjung asing yang setiap hari pasti ada pengunjung asing yang datang ke candi-candi ini.
Setiap candi punya motif batik tersendiri. Borobudur misalnya, di Borobudur, sarung dari kain putih itu sudah di batik dan di bawahnya ada gambar Borobudur dan tulisan "borobudur". Sedangkan di Prambanan, meskipun sama-sama dengan bahan dasar putih, tapi untuk bawahnya hanya menggambarkan gambar candi dengan banyak bentuk.
Dari beberapa cara tersebut, diharap eksistensi batik akan tetap terjaga. Selain itu, diharap pemakaian batik dalam setiap even resmi semakin menjamur setelah banyaknya cara-cara mengenakannya sampai fashion show sekarang banyak yang memakai batik sebagai ikonnya. Batik merupakan salah satu warisan budaya dunia yang dimiliki indonesia yang seharusnya memang dijaga kelestariannya dan eksistensinya. S
emoga dengan ini batik tidak lagi di lupakan.
Batik tulis adalah milik indonesia dan kita juga harus bangga.
BalasHapuslihat juga: jual batik madura asli