Seorang buruh tani tengah mengerjakan sawah |
Akibat langkanya tenaga petani tidak jarang membuat para pemilik lahan harus mendatangkan pekerja dari tempat lain. Para pemuda yang ada enggan untuk bertani meka memilih merantau atau memilih kerja jadi buruh pabrik atau jenis bidang usaha lainnya.
Pak Farihin salah seorang petani dari Kaliangkrik mengaku selalu kesulitan mencari tenaga petani jika musim tanam tiba seperti ini, karena pekerja jumlahnya sangatlah minim. Untuk mendapatkan tenaga tersebut dirinya harus rela antri berhari-hari untuk menunggu giliran tiba. "Sebelumnya saya bilang ke petani jika mendadak mereka pasti tidak mau atau bahkan sudah ketempat orang lain," tuturnya pada Caping, 6/12.
Menutnya, para petani ditempatnya sebagian besar adalah orang yang sudah lanjut usia, jarang sekali petani yang masih muda, bahkan mungkin tidak ada. Kalaupun mereka menganggur dirumah mereka memilih merantau keluar kota atau keluar negeri. "Jangankan cari yang muda cari yang tua saja sudah susah karna jumlah, mereka yang terus berkurang dan keadaan ini sudah tidak seimbang dengan luas area peretanian kita." Kata Farihin lebih lanjut.
"Kondisi ini sangat memperihatinkan,mungkin sekarang nerasi yang tua masih ada jika yang tua sudah tiada mau bagaimana kita", tuturnya./k
Gambar:http://energitoday.com/uploads//2013/08/buruh-tani.jpg
0 komentar :
Posting Komentar