Istilah Jawa dalam Budidaya Padi

Oleh:Mujab

Beras adalah bahan pangan utama di Indonesia berdampingan dengan umbi-umbian, jagung, biji-bijian, kacang, dan beberapa bahan pangan lain seperti tepung dan sagu. Saat ini harga beras sedang beranjak naik dan menjadi pembicaraan terkait hubungan beras dengan kedaulatan pangan. Sebagaimana diketahui beras dihasilkan para petani dari budidaya padi.

Sejumlah petani sedang derep atau memetik padi di sawah
Budidaya padi adalah merupakan rangkaian pekerjaan yang dimulai dari penyiapan lahan hingga padi siap menjadi beras. Rangkaian pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang semuanya memiliki nama atau istilah yang dipahami secara umum. Hal ini terkait dengan pengerjaan, pengupahan, dan musim atau waktuyang sesuai untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Berikut ini adalah nama-nama atau istilah dalam Bahasa Jawa dari setiap pekerjaan tersebut dalam istilah sehari-hari.

  1. Ngurit: Adalah membuat pembibitan padi. Jaman dahulu petani membuat bibit padi dengan menebarkan benih padi yang telah di rendam dalam air di lahan pembenihan yang telah disediakan. Benih kemudian tumbuh dan dari hari ke hari bersiap untuk di pindahkan ke sawah. Lahan yang digunakan sebagai pembibitan dinamakan uritan. Beberapa daerah menyebutnya dengan pinihan.
  2. Labuh: Sambil menunggu benih tumbuh dan siap ditanam, petani biasanya menggarap sawah. Istilahnya adalah labuh. Labuh mencakup seluruh pekerjaan penyiapan lahan untuk ditanami padi, mulai dari membajak, meratakan, memperbaiki pematang, memperbaiki saluran air, dan sebagainya. Rentang waktu untuk mengerjakan pekerjaan ini dinamakan mongso labuh. Artinya saat menggarap lahan.
  3. Ngluku: Ngluku adalah bahasa istilah yang digunakan untuk membajak sawah. Ngluku merupakan dari kegiatan labuh tadi. Alatnya adalah luku, terbuat dari sebatang kayu panjang yang terdiri dari pegangan sebagai kemudi, mata bajak untuk membajak tanah serta dua dudukan di depan untuk mengaitkan ke leher sapi. Dalam beberapa kasus kadang yang menarik luku adalah orang. Sehingga dari yang tadinya satu orang dan seekor sapi atau kerbau menjadi dua orang. Ngluku adalah membuka tanah padat setelah sebelumnya ditanami tanaman palawija atau tanaman lain.
  4. Nggaru: Nggaru adalah istilah untuk pekerjaan merapikan tanah setelah di bajak. Alatnya adalah garu. Bedanya dengan luku, kalau garu itu ada bentangan kayu yang menggantikan posisi mata bajak pada luku. Panjang garunya sekitar 1,5 meter dipaang melintang berguna untuk mengeruk tanah atau lumpur. Pekerjaan ini juga bagian dari labuh tadi. Diantaranya adalah meratakan, menguruk, menyamakan tinggi rendah tanah dan sebagainya. Tujuan nggaru adalah agar tanah rata sehingga memudahkan dalam mengairi tanaman padi. Selain itu juga mempermudah petani dalam menanam benih padi dari persemaian. alat yang digunakan seperti luku, tetapi dengan dua dudukan di depan karena nggaru menggunakan tenaga lebih, sehingga menggunakan dua ekor sapi.
  5. Angkler: Angkler merupakan pekerjaan untuk mengerjakan tanah atau bagian dari sawah yang tidak terjangkau luku dan garu. Misalnya di pojokan, sudut, atau pinggiran pematang yang terlalu sempit untuk dilewati garu. Dengan angkler sekaligus meratakan bagian-bagian kecil sawah yang terlewatkan oleh luku dan garu. Ibaratnya akgler merupakan finishing penyiapan lahan sebelum di tanami padi. Bagian ini biasanya diambil oleh pemilik sawah. Kerja ini sekaligus mengawasi atau menemani pekerja yang membajak sawah baik ngluku maupun nggaru. Alat yang digunakan adalah sorok dan sesekali menggunakan cangkul bila dirasa perlu.
  6. Tembok: Ada satu pekerjaan lagi dalam labuh atau menyiapkan lahan sebelum padi ditanam, yaitu tembok. Tembok dikenal sebagai istilah yang digunakan ketika petani memperbaiki pematang sawah. Tembok disebut jenis pekerjaan tersendiri karena alat yang digunakan adalah cangkul. Berbeda ketika angkler yang mana dominan menggunakan sorok. Pematang diperbaiki agar kuat ketika tanaman padi digenangi air, sehingga tidak bocor dan jebol. Selain itu biasanya pematang nantinya ditanami kacang, kedelai, talas, kacang tholo, dan sebagainya.
  7. Sejumlah petani tengah ndaut atau mencabut bibit padi
    untuk ditanam di lahan yang telah disiapkan
  8. Ndaut: Ndaut adalah istilah yang digunakan petani ketika memindahkan padi dari pembenihan. Tepatnya ndaut adalah mencabut benih padi dari lahan pembenihan. Ndaut dilakukan seketika lahan tanam padi siap dan benih segera ditanam agar tidak layu dan rusak. Kadang jarak antara uritan dan sawah dekat kadang juga jauh. jadi ndaut bisa terjadwal dengan aktifitas menanam benih padi.
  9. Tandur: Setelah tahapan labuh selesai tibalah saatnya tandur.  Tandur adalah menanam benih padi. Peran ini biasanya diambil oleh ibu-ibu walaupun bisa juga dikerjakan bapak-bapak. Benih padi dari uritan ditanam dengan pola dan alur tertentu. Jaman dahulu kadang malah di tanam secara acak. Tandur ini menggunakan tangan langsung. Alur dibuat dengan tali atau benang. Untuk yang tidak berpola para penanam langsung menanam sesuai keinginannya. Setiap lubang berisi antara 3-5 batang padi. Untuk tanam berdasarkan tertentu biasanya lebih sedikit.
  10. Matun: Seiring pertumbuhan padi kemudian dilakukan aktifitas matun. Matun adalah membersihkan tanaman pengganggu padi yang ikut tumbuh seiring pertumbuhan tanaman padi. Kalau tidak dibersihkan tanaman padi akan kekurangan nutrisi karena dimakan tanaman pengganggu. Matun juga sekaligus untuk mengecek hama dan penyakit yang ada dan mengganggu tanaman padi. Matun kadang dilakukan sekali kadang dua kali.
  11. Tunggu Manuk: Tunggu disini dimaksudkan menjaga tanaman padi dari binatang pengganggu seperti burung dan ayam. Tetapi gangguan yang paling umum adalah burung. Gangguan ayam terjadi ketika sawah berbatasan dengan dusun atau perumahan. Hamparan tanaman padi menarik burung berdatangan untuk makan. Biasanya jumlahnya ratusan dan ini menurunkan pendapatan panen padi. Maka tanaman padi harus dijaga. Burung harus dihalau. Kegiatan ini dinamakan tunggu manuk yang berarti menunggu burung, padahal sesungguhnya adalah menunggu atau menjaga padi dan bukan burung. Kadang di sawah dibangun gubuk untuk kepentingan tunggu manuk ini. Tunggu manuk ini dilakukan semenjak padi mulai mengeluarkan bulir sampai padi dipanen. 
  12. Gropyokan: Ada aktivitas lain dalam rangka menjaga tanaman padi yaitu gropyok. Gropyok atau gropyokan adalah kegiatan untuk menghalau dan memburu tikus yang kerap mengganggu tanaman padi. Gropyokan biasanya dilakukan beramai-ramai. Di beberapa tempat gropyokan kadang dibarengi dengan tirakatan. 
  13. Ani ani digunakan untuk derep atau memanen padi
  14. Derep: Derep adalah aktifitas memanen padi. Menggunakan alat yang namanya ani-ani. Derep adalah memetik padi dengan memotong tangkai di bagian atas dan membiarkan jerami tertinggal di sana. Kemudian dikumpulkan dan ditali. Berbeda dengan ketika menggunakan sabit yang mana biasanya diiris hingga di pangkal pohon. Panen menggunakan sabit biasa disebut Ngerit karena menggunakan arit atau sabit. Sedikit demi sedikit padi yang telah terpotong dari tangkainya dikumpulkan di tangan kiri kemudian ditali atau diunting. Besaran untingan biasanya disesuaikan dengan cakupan jemari tangan kiri menggenggam hasil petikan ani-ani. Derep dikerjakan ramai-ramai karena menggunakan ani-ani cukup memakan waktu. Terlalu lama kalau pemilik lahan mengerjakan sendiri. Orang yang dahulu ikut membantu dalam tandur dan matun diprioritaskan untuk ikut derep agar nanti mendapatkan bawon. Ada aspek kebersamaan dan berbagi dalam derep ini. 
  15. Ngasak. Ngasak adalah kegiatan mencari sisa-sisa padi di sawah maupun di jerami yang tertinggal setelah di gepyok. Ngasak biasanya tidak seberapa hasilnya dan pemilik lahan tidak pernah meminta hasil dari orang ngasak. Dalam budidaya padi ngasak ini bukan pekerjaan yang diagendakan sehingga sering diabaikan.
  16. Ngiles: ngiles adalah kegiatan melepas padi dari bulirnya. Ngiles dilakukan dari proses pemetikan derep. Bulir padi yang dikumpulkan diikat. Kemudian diiles atau diinjak pelan-pelan memakai satu telapak kaki sementara telapak kaki yang satunya untuk menginjak agar ikatan tidak lepas. Begitu dilakukan terus hingga semua padi tercabut dari bulirnya.
  17. Gepyok; ngepyok adalah melepas butir padi dari jerami karena disabit hingga pangkal pohon. Jerami diambil segenggam kemudian dipukulkan pada benda keras seperti batu, kayu atau lainnya sehingga padi rontok. 
  18. Bawon: Bawon adalah istilah ketika petani atau buruh tani mendapatkan bagi hasil dari kerja mereka derep atau ngerit di tempat panenan padi milik orang lain. Bisa juga diistilahkan upah bagi mereka yang ikut membantu panen padi. Setelah selesai ngeles biasanya gabah tersebut kemudian dibagi oleh orang yang mengerjakan ngiles tadi menjadi empat atau berapa, tergantung kesepakatan yang berlaku di masing-masing daerah. Kemudian pemilik sawah memilik mana yang disukai dan meninggalkan yang lain untuk diambil yang ngiles sebagai bawon.
  19. Meme; Meme adalah pekerjaan menjemur padi setelah diiles atau digepyok. Meme atau menjemur padi dilakukan agar kadar air padi berkurang sehingga tidak bertunas ketika disimpan. Tempat menjemur padi dinamakan kepang, yaitu anyaman bambu yang bisa digulung. Kalau padinya sedikit menggunakan tambir, yaitu anyaman bambu yang dibuat melingkar dengan bingkar melingkar di pinggirnya. 
  20. Lumpang kayu dan batu, lengkap dengan alunya
  21. Nutu; Nutu adalah kegiatan mengupas kulit padi untuk menghasilkan beras. Peralatan yang digunakan adalah alu, lumpang atau lesung. Alu adalah sebatang kayu yang tumpul di pangkal dan ujungnya serta mengecil di bagian tengahnya sebagai pegangan. Lumpang adalah batu atau kayu kotak dengan lubang di tengah untuk menaruh padi yang hendak di tumbuk menggunakan alu tadi. Bagian atas lebih lebar dari bagian bawah. Sedangkan Lesung adalah kayu glondong memanjang yang diberi lubang ersegi panjang di bagian atasnya sebagai tempat menumbuk padi. Fungsi lumpang dan lesung sama, yang membedakan adalah kapasitasnya. Beras yang dikupas dengan cara ini dikenal sebagai beras tuton. Kadang ada yang menyebut nutu ini dengan ndeplok. 

Istilah-istilah jawa tersebut bisa jadi berbeda penamaan di beberapa daerah yang berbeda. Tetapi beberapa diantara tahapan-tahapan pekerjaan tersebut secara umum dilakukan oleh petani dalam melakukan budidaya padi.

gambar:
http://manisrenggo.klaten.info/2013/06/musim-panen-padi-sulit-mencari-tenaga.html

http://kfk.kompas.com/image/preview/aW1hZ2VzL3Nma19waG90b3Mvc2ZrX3Bob3Rvc18xMzM1Mjc5MDY5X0JCdnVtZEJ2LmpwZw%3D%3D.jpg
http://kangtain.blogspot.com/2013/03/masa-kecilku-2.html
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar